LAPORAN
HASIL OBSERVASI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
TENTANG:
KEPEMIMPINAN
DI MTsN BATUSANGKAR
OLEH:
LIDIA
AFRITA NORA
(
13 131 015 )
DOSEN
PEMBIMBING:
1. Drs. Adripen, Mpd
2. Merika, Mpd
JURUSAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah S.W.T yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita bersama sehingga kami
dapat menyusun sebuah Laporan Observasi Kepemimpinan tentang “Kepemimpinan di MTsN
Btusangkar”. Shalawat beriringan salam penulis ucapkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menikmati dunia yang
penuh dengan ilmu pengetahuan yang kita rasakan saat sekarang ini.
Sebagai penulis kami menyadari bahwa dalam
menyelesaikan Laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Laporan ini selanjutnya. Semoga Laporan Observasi
ini bermanfaat bagi pembaca dan saya sebagai penulis. Amin.
Penulis, 12 juni 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konsep Kepemimpinan
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan dua
elemen yang saling berkaitan, artinya kepemimpinan (style of the leader)
merupakan cerminan dari karakter/prilaku pemimpinnya (leader behavior).
Kepemimpinan adalah kegiatan-kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok secara sukarela.
Kepemimpinan menurut Halpin Winer yang
dikutip oleh Dadi Permadi (2000 : 35) bahwa : “Kepemimpinan yang menekankan dua
dimensi perilaku pimpinan apa yang dia istilahkan “initiating structure”
(memprakarsai struktur) dan “consideration” (pertimbangan).
Pemimpin dalam islam menyedekahkan
kekayaannya untuk rakyat, bukan mencari kekayaan mumpung jadi pemimpin.
Setiap dari kamu adalah pemimpin, Dan
ingatlah wahai Muhammad ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,”sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.”
B. Tipe-tipe
kepemimpinan
1.
Tipe
kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini,
segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi.
Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh
pemimpin yang bersangkutan.
2.
Tipe
kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi
baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.
Tipe
kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya
bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus
ditaati.
4.
Tipe
kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta
dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian.
Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian
tujuan.
5.
Tipe
kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini
dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin
dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah
seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.
Tipe
kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari
kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan
adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di
antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia
ikur berkecimpung.
Sedangkan
menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe
tipe
kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
a)
Otokratis,
pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia
bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya
harus ditaati.
b)
Demokratis,
pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan
tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan,
perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap
sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
c)
Laissezfaire,
pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada
bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan
atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada
inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap
cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa
kekangan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut
di atas, bahwa pada kenyataannya tipe kepemimpinan yang otokratis, demokratis,
dan laissezfaire, banyak diterapkan oleh para pemimpinnya di dalam berbagai
macama organisasi, yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dengan
melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang pendidikan diharapkan memiliki
tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan dari
bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya
atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang
pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpinan yang
professional.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Metode
observasi
Metode observasi yang saya lakukan dalam
memenuhi tugas kepemimpinan pendidikan ini adalah metode wawancara, karena
tugas ini mengenai kepemimpinan sekolah tersebut, maka saya mewawancarai KAUR
Di MTsN Batusangkar,
B. Waktu
dan tempat pelaksanaan
Hari : jum’at
Tanggal : 27 mei 2016
Tempat : Ruangan kepala
sekolah MTsN Batusangkar
C. Daftar
pertanyaan observasi
Pertanyaan yang saya ajukan adalah:
1.
Nama
kepala sekolah diMTsN Batusangkar.?
2.
Pendidikan
terakhir bapak?
3.
Teori
kepemimpinan, apakah ada bakat, atau mewarisi kepemimpinan dari orang tua?
4.
Diklat
kepemimpinan apa yang pernah bapak ikuti. .?
5.
Bagaimana
strategi atau trik bapak dalam memimpin sekolah?
6.
Apa
Motivasi kepemimpinan bapak dalam memimpin, baik itu dari luar maupun dari
dalam. .?
7.
Neurotisisme,
bagaimana cara bapak mengendalikan dan mengelola
8.
Dalam
memimpin bapak berorientasi pada bawahan atau tugas.?
9.
Tipe
kepengikutan atau bawahan
Mau – mampu
Mau – tidak mau
Tidak mau – mampu
Tidak mau - tidak mampu
Apa yang bapak lakukan dalam menghadapi bawahan seperti itu …
10. Tipe kepemimpinan yang bapak terapkan?
11. Gaya kepemimpinan bapak dalam memimpin?
12. Peranan dan fungsi bapak sebagai pemimpin
pendidikan ?
D. Jawaban
hasil wawancara
1.
Nama
kepala KAUR adalah Ismed sabar, S.Ag. beliau tamatan Ahwal al-syaksiyah (AS),
2.
Pendidikan
terakhir beliau di STAIN Bukittinggi.
3.
Sebelum
bertugas , bapak Ismed sabar S.Ag aktif dalam berbagai organisasi, contohnya
organisasi dikampus, organisasi kampung atau dimasyarakat. Jadi bapak ismed
menjadi seorang pemimpin KAUR diMTsN tersebut karena mempunyai bakat
tersendiri.
4.
Pelatihan
diklat yang pernah diikuti bapak Ismed adalah Diklat KAUR madrasah, Diklat
panitia pengadaan barang dan jasa, dan berbagai orientasi lainnya, dan Diklat
prajabatan.
5.
Strateginya
adalah harus menguasai segala bidang yang meliputi wewenang tugas TU.
a.
Membagi
tugas kepada staf/bawahan sesuai dengan kemampuan masing-masing, pembagian
tugasnya teratur dan menempatkan tugas tersebut sesuai dengan keahliannya
masing-masing.
b.
Target
kerja, atau waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut tepat dan juga memantau
tugas yang diberikan tersebut.
c.
Setelah
tugas dilaksanakan, setiap data yang dibuat harus dikoreksi.
d.
Menghargai
staf sebagai rekan kerja dan bukan sebagai anak buah dll.
e.
Cara
komunikasi yang bagus dan diminta tanggung jawabnya.
6.
Motivasi
kepemimpinan:
Dari dalam diri: motivasi tersebut sesuai dengan
motto yaitu ikhlas beramal , meyadari bahwa tugas itu adalah sebagai amanah,
sehingga akan timbul rasa tanggung jawab, segala sesuatu dalam kepemimpinan
kita adalah akan dipertanggung jawabkan dan merupakan amal ibadah.
Dari luar diri: PNS selalu diberikan
pembinaan-pembinaan dari instansi tingkat kabupaten dan kemenag, baik itu untuk
pemimpin maupun untuk staf.
7.
Cara
yang dilakukan bapak Ismed dalam mengendalikan dan mengelola sekolah tersebut
adalah dengan melakukan pembinaan-pembinaan dan arahan-arahan terhadap semua
staf untuk menjalankan masing-masing tugasnya dan melakukan musyawarah.
8.
Bapak
Ismed dalam memimpin juga berorientasi pada bawahan/tugas yaitu
Setiap staf diberikan beban kerja diberikan
kesejahteraan sesuai dengan kerjanya, diberikan tunjangan dan honor yang
sesuai, dan mengacu pada standar penggajian tenaga diberikan keseimbangan
antara volume kerja dengan tunjangan atau honor yang layak.
9.
Tipe
bawahannya:
a.
Mau-mampu:
ada rasa kepercayaan kepada bawahan, diberikan tugas yang sesuai, dimotivasi
(diberi reward), dan sering diutus dalam acara pelatihan.
b.
Mau-tidak
mampu: memaksimalkan lagi member arahan, petunjuk, meningkatkan/memberikan
pembinaan (dari sisi tugasnya)
c.
Tidak
mau-mampu: berikan pembinaan terhadap diri bawahan tersebut dan diberikan
penguatan-penguatan tentang bagaimana posisinya, dan bagaimana tanggung
jawabnya.
Jika tidak juga, diberikan sanksi, setelah beberapa tahapan ( teguran,
dan sanksi yang lebih berat ).
10. Tipe kepemimpinan yang diterapkan adalah tipe
demokratis yaitu bapak ismed menganggap dirinya sebagai bagian dari
bawahan/stafnya dan bersama-sama dengan stafnya berusaha bertanggung jawab
tentang terlaksananya tujuan bersama.
11. Gaya kepemimpinan bapak ismed yang jelas
bukan seperti memerintah, tapi gaya kepemimpinannya adalah persuasive yaitu
mengajak terhadap tugas yang telah dibagi perindividu.
12. Peranan dan fungsi bapak ismed sebagai
pemimpin KAUR adalah
Peranannya sebagai motivator dan koordinator, dan pemimpin dari segi teknis.
E. Analisis
hasil observasi
Kepemimpinan adalah sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas, ada implikasi penting, pertama kepemimpinan
melibatkan orang lain (bawahan / pengikut ), kualitas seorang pemimpin
ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin, kedua,
kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan
anggota kelompok.
Pemimpin dalam pandangan islam tidak hanya
menjalankan roda pemerintahan begitu saja, namun seorang pemimpin harus
mewajibkan kepada rakyatnya untuk melaksanakan apa saja yang terdapat dalam
syari’at islam walaupun bukan beragama islam.
MTsN Batusangkar sebuah sekolah yang
terakreditasi bagus, yang kepemimpinan disekolah tersebut juga bagus, wawancara
yang saya lakukan pada jum’at 27 mei 2016 di MTsN Batusangkar banyak
mendapatkan ilmu, terutama tentang kepemimpinan disekolah tersebut, namun dari
beberapa pertanyaan yang saya ajukan tersebut ada beberapa hal yang harus
dibenahi.
Dan saya juga melihat sendiri yaitu
kedisiplinan bawahan/staf disekolah tersebut kurang bagus, dan juga pelayanan
oleh bawahannya juga kurang bagus, seharusnya seorang pemimpin juga
memperhatikan hal-hal tersebut, karena itu adalah juga bagian dari manajemen
yang diterapkan disekolah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas, ada implikasi penting, pertama kepemimpinan
melibatkan orang lain (bawahan / pengikut ), kualitas seorang pemimpin
ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin, kedua,
kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan
anggota kelompok.
Pemimpin dalam pandangan islam tidak hanya
menjalankan roda pemerintahan begitu saja, namun seorang pemimpin harus
mewajibkan kepada rakyatnya untuk melaksanakan apa saja yang terdapat dalam
syari’at islam walaupun bukan beragama islam.
MTsN Batusangkar sebuah sekolah yang
terakreditasi bagus, yang kepemimpinan disekolah tersebut juga bagus, wawancara
yang saya lakukan pada jum’at 27 mei 2016 di MTsN Batusangkar banyak
mendapatkan ilmu, terutama tentang kepemimpinan disekolah tersebut, namun dari
beberapa pertanyaan yang saya ajukan tersebut ada beberapa hal yang harus
dibenahi.
Saya melihat sendiri yaitu kedisiplinan
bawahan/staf disekolah tersebut kurang bagus, dan juga pelayanan oleh
bawahannya juga kurang bagus, seharusnya seorang pemimpin juga memperhatikan
hal-hal tersebut, karena itu adalah juga bagian dari manajemen yang diterapkan
disekolah tersebut.
B. Saran
Demikianlah
laporan hasil observasi yang bisa penulis paparkan, dalam pembuatan laporan
hasil observasi ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
baik dari tatacara penulisan maupun kelengkapan isi laporan ini, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga laporan hasil observasi ini bisa
bermanfaat bagi penulis maupun bagi yang membaca laporan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar