LAPORAN KELOMPOK
KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN I TAHUN 2016
Disusun Oleh
Kelompok C24:
JORONG :
Pauh Sangik
NAGARI :
Pauh Sangik
KECAMATAN :
Akabiluru
KABUPATEN :
Lima Puluh Kota
No
|
NAMA
|
NIM
|
JABATAN
|
PRODI
|
1
|
Il Efni Saputra
|
13101059
|
Koordinator
|
PAI
|
2
|
Jumarnis
|
13202074
|
Sekretaris
|
PERSYA
|
3
|
Shinta
|
13231093
|
Bendahara
|
AKSYA
|
4
|
Kiiky Anggraini
Herman
|
13232037
|
Anggota
|
MANASYA
|
5
|
Fitri Mutiara
Sari
|
13106025
|
Anggota
|
T.BIO
|
6
|
Sri Weni
Wulandari
|
13204056
|
Anggota
|
HES
|
7
|
Lidia Afrita
Nora
|
13131015
|
Anggota
|
MPI
|
8
|
Disty Eka
Marcelina
|
13108040
|
Anggota
|
BK
|
LEMBAGAPENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
INSTITUT
AGAMA NEGERI ISLAM BATUSANGKAR
TAHUN 2016 M/1437 H
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
TAHUN 2016
Laporan kegiatan ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan I tahun
2016 Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dengan tema“
Pendataan Masyarakat Berbasiskan Pendataan dan Potensi Lokal”Di Jorong Pauh Sangik Nagari Pauh Sangik Kecematan Akabiluru
Kabupaten Lima Puluh Kota sejak tanggal 18 juli s/d 25 Agustus 2016.
Disahkan di :
Jorong :
Pauh Sangik
Pada tanggal :
Koordinator Jorong,
Il Efni Saputra
NIM. 13 101 059
Mengesahkan
Dosen Pembimbing Lapangan Wali
Jorong
Dr. Irman, S.Ag,. M.Pd ERIZAL
Nip 19710201 200604 11 016
Mengetahui
Ketua BP-KKN,
Drs. Adripen,
M.Pd
NIP. 1950504
199303 1 003
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sholawat serta salam
semoga terlimpah untuk nabi Muhammad SAW.
Kegiatan KKN merupakan salah
satu perwujudan dari Tri DharmaPerguruan
Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.
Dalam
kegiatan KKN ini mahasiswa dituntut untuk bisa memahami dan belajar tentang
kehidupan bermasyarakat, yang tidak pernah didapatkan dibangku kuliah secara
formal. Kegiatan KKN pada tahun 2016 ini bertemakan tentang “ Pemberdayaan Masyarakat Bebasiskan
Pendataan Dan Potensi Lokal”. Oleh karena itu, penulis
sebagai salah satu dari 1.143 orang mahasiswa KKN tahun 2016 ditugaskan untuk
membuat laporan tentang kegiatan KKN, yang menggambarkan tentang kegiatan
selama KKN yang berbasis masyarakat. Kegiatan KKN ini berlangsung selama 40
hari terhitung mulai tanggal 18 Juli 2016 sampai 25 Agustus 2016.
Laporan
ini disusun karena selesainya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di jorong Pauh
Sangik, Nag. Pauh Sangik, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr.
H. Kasmuri. MA (Rektor IAIN Batusangkar) yang telah memberi izin kepada
penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
2.
Dosen
Pembimbing Lapangan, Dr. Irman, S,Ag.,M.Pd yang telah
bersedia meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk memberikan bimbingan
dalam pelaksanaan KKN ini.
3.
Wali
Nagari Pauh Sangik, bapak Edison, A.md., Dt. Rajo
Sigotoyang telah memberi izin dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan KKN di
nagari Pauh Sangik
4.
Wali
jorong Pauh Sangik, bapak Erizal dan keluarga yang telah ikut membantu dan
mendukung segala program KKN yang di jorong Pauh Sangik serta memberikan
bantuan berupa penginapan dirumah beliau sendiri.
5.
Masyarakat jorong Pauh Sangik dan Nagari Pauh Sangik serta pemuda yang telah
membantu kelancaran program yang penulis adakan beserta anggota KKN lain di
Nag. Pauh Sangik
6.
Teman-teman anggota kelompok KKN jorong
Pauh Sangik. serta kelompok KKN di Nag. Pauh Sangik lainnya yang telah bekerja
sama dalam memberikan ide dan tenaganya dalam melaksanakan semua program yang
telah direncanakan.
7.
Kepada semua pihak yang ikut
serta dalam memberikan bantuan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan
program KKN ini.
Semoga
dengan laporan KKN dari penulis dapat
menggambarkan seluruh kegiatan KKN individu penulis sendiri dan bermanfaat bagi
penulis serta pihak-pihak yang membutuhkan hasil laporan KKN ini. Penulis juga
berharap kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran untuk
kesempurnaan laporan ini.
Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik dan semoga Allah memberikan
limpahan kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu semua program KKN
penulis selama dilokasi.
Pauh Sangik,24 Agustus 2016
Mahasiswa KKN
Kelompok C24
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja
Nyata (KKN) adalah salah satu wujud kegiatan intrakurikuler yang wajib
diikuti oleh setiap mahasiswa dan merupakan bentuk kegiatan akademik yang
mengintegrasikan dari tiga unsur Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni:
1.
Pendidikan dan
Pengajaran
2.
Penelitian
3.
Pengabdian terhadap
masyarakat.
Dengan diadakannya proses Kuliah Kerja Nyata (KKN),
maka kita sebagai mahasiswa dituntut untuk mampu menghayati pola pikir
masyarakat dan dapat berperilaku selayaknya sebagai orang yang berilmu
pengetahuan dan sebagai orang yang telah mengikuti proses pendidikan, serta
melihat langsung berbagai problematika yang ada di tengah masyarakat yang tidak
lepas dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini secara
partisipatif penulis dituntut agar memiliki kepekaan sosial dan rasa tanggung
jawab yang tinggi dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat sebagai wujud
pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan aplikasi dari
teori- teori yang telah di pelajari, dengan adanya kuliah kerja nyata mahasiswa
mampu menyeimbangkan antara teori dan praktek. Sehingga dengan keseimbangan
tersebut mahasiswa dapat merealisasikan apa yang didapat di bangku perkuliahan
sebagai teori untuk di aplikasikan di
masyarakat. Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa diharapkan
dapat merealiasisikan dan mengaplikasikan segala ilmu dan keterampilan di
lingkungan masyarakat sekaligus, mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi
mereka untuk masa yang akan datang.
Dengan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN),
mahasiswa dapat melakukan segala aktivitasnya di lapangan, baik fisik maupun
mental sehingga dapat diketahui sejauh mana usaha kegiatan yang dilaksanakan
oleh mahasiswa dan bagaimana peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan
program yang diangkatkan oleh mahasiswa.
B.
Tema Kegiatan:“Pemberdayaan
Masyarakat Berbasiskan Pendataan Dan Potensi Lokal”.
Mahasiswa sebagai
anggota masyarakat yang diharapkan sebagai pelopor, motivator dan pembina
masyarakat terutama dalam pembangunan bangsa secara aktual dan nyata yang
merupakan salah satu isi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang mutlak dan mesti
dimiliki oleh Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata
(KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
program pendidikan di Perguruan Tinggi.
Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa dapat
memberikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
perkuliahan, serta dapat menerapkannya di tengah-tengah masyarakat secara
aktual dan nyata.
Laporan
dari penulis yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai peranan
penting sebagai masukan baik tentang potensi nagari yang perlu dikembangkan dan
kendala yang dihadapi masyarakat nagari, sehingga mendapat perhatian dari semua
pihak. Dengan adanya laporan ini, dapat
diperoleh manfaat ganda yaitu penulis dapat mempraktekan dan memantapkan teori
yang telah didapatkan selama belajar di kampus. Namun di lain pihak, Perguruan
Tinggi juga memperoleh suatu masukan yang berharga untuk perbaikan dan
penyempurnaan program yang akan datang. Pada tahun 2016 ini, IAIN Batusangkar melaksanakan KKN
Angkatan Ke-I dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat
Berbasiskan Pendataan Dan Potensi Lokal”.
Tema ini
memberikan gambaran tentang kepekaan mahasiswa pemberdayaan masyarakat berbasis
pendataan dan potensi lokal di suatu daerah dan mengetahui setiap
kegiatan yang ada pada lingkungan masyarakat.
Setiap kelompok
dibagi atas 7 dan 8 orang anggota perkelompok.Kelompok
penulis terdiri dari 8 orang mahasiswa yaitu 7
orang perempuan dan 1 orang laki-laki yang di tempatkan di Jorong Pauh Sangik,
Kenagarian Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota.
C.
Bentuk dan Program Kegiatan
1. Kegiatan Utama
Dalam
pelaksanaan KKN Tahun 2016 ini, kegiatan dan program mahasiswa 80 % difokuskan
kepada aspek penguatan partisipasi masyarakat daam kehidupan keberagaman,
yakni:
a.
Pendataan dan
pemetaan kondisi masyarakat
b.
Peningkatan
pengelolaan rumah ibadah(masjid/mushalla/surau) dalam berbagai potensinya
(seperti: administrasi, keuangan, pembukuan, LAZIS, kurikulum/silabi dakwah,
perpustakaan, manajemen masjid yang profesional, dan lain-lain).
c.
Peningkatan
pengelolaan pembelajaran al-Qur’an (TPA/TPSA,TPQ/TPSQ dan MDA (seperti:
administrasi, manajemen, kurikulum/silabi, metode dan strategi pembelajaran,
media pembelajaran, perpustakaan, tenaga pengelola, tenaga guru dan lain-lain
).
d.
Pemberdayaan
masyarakat dalam organisasi dan kegiatan
keagamaan (seperti: BKMT, pengajian rutin, PHBI, wirid yasinan, penyuluhan
hukum islam, sosialisasi perbankan syariah, pengkaderan iman & khatib,
praktek penyelenggaraan jenazah, kasidah rebana dan lain-lain).
e.
Pembinaan
generasi muda melalui berbagai kegiatan, antara lain : penyelesaian masalah
remaja melalui konseling remaja, pembinaan kegiatan remaja mesjid, didikan
subuh, pesantren kilat, pelatihan kepemimpinan, dan manajemen organisasi
kepemudaan, penyuluhan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba (narkotika,
psikotropika dan obat berbahaya lainnya), dan lainnya.
2. Kegiatan Pendukung
Adapun
kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2016, yang diberi bobot 20 %
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a.
Pendataan administrasi
dan penyiapan Profil Nagari/ Jorong/ Kampung
b.
Kegiatan
sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
c.
Kegiatan olahraga
d.
Kegiatan kepemudaan
e.
Kegiatan kesenian
tradisional dan atau Islami
f.
Penyuluhan kesehatan
g.
PKK
h.
Pramuka
i.
PHBN
j.
Sarana dan
prasarana, dan lain-lain.
D.
Tujuan dan Target Kegiatan
Tujuan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar agar sarjana yang dihasilkan mampu
memberdayakan dan mengadaptasi dan menyelesaikan berbagai masalahnya yang
timbul ditengah masyarakat secara interdisipliner,
praktis, dan efektif. Adapun secara
detail, tujuan dimaksud dapat dituang
sebagai berikut :
1. Tujuan Secara Umum
Secara umum, tujuan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Batusangkar adalah:
a.
Memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa
untuk meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat.
b.
Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu agama yang terintegrasi
dengan teknologi,seni,budaya,dan pendidikan yang telah dipelajari diterapkan
secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
c.
Membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui
pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang usaha,
pendidikan dan keterampilan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun
keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
d.
Menumbuhkembangakan
institusi yang ada dimasyarakat.
e.
Mempercepat
proses peneingkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan dinamika
kehidupan masyarakat.
f.
Mendekatkan
perguruan tinggi dengan masyarakat, baik sebagai salah satu sarana sosialisasi
sekaligus promosi perguruan tinggi di masyarakat.
2. Tujuan Secara Khusus
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN
Batusangkar secara khusus adalah:
a. Pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan
kepedulian IAIN Batusangkarterhadap masyarakat melaluimahasiswanya.
b. Agar IAIN Batusangkar
dapat menghasilkan sarjana sebagai
penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan masyarakat secara
keseluruhan dan masalah yang berkembang dalam pembangunan dinagari/ kampung
atau pemerintahan daerah.
c. Untuk mendekatkan IAIN Batusangkar dengan masyarakat
melalui progaram-program mahasiswa dilokasi kuliah kerja nyata (KKN).
d. Untuk lebih
menyesuaikan progam pendidikan IAIN Batusangkar dengan tuntutan pembangunan
serta memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa kegiatan pembangunan
hakikinya merupakan salah satu wujud amal ibadah disisi Allah SWT.
e. Penguatan
partisipasi masyarakat sebagai human
capital dalam peningkatan pengamalan agama di Sumatera Barat.
f. Memformulasikan masalah-masalah masyarakat agar
dapat ditindak lanjuti dalam program-program penelitian.
Adapun target dari kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
a. Terjalinnya kerja sama
yang semakin baik antara IAIN Batusangkar dengan masyarakat, Pemerintahan
Daerah, dan instutusi sosial yang ada
di masyarakat.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan dalam dinamika kehidupan yang selalu berubah
c. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan mahasiswa,
terutama dalam menghadapi persoalan yang ada di masyarakat dan keterampilan
mewujudkan strategi pemecahannya.
E.
Sasaran Kegiatan
KKN mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu Mahasiswa,
Masyarakat dan Pemerintah Daerah serta Perguruan Tinggi itu sendiri sebagai
lembaga dan masyarakat akedemik.
1.
Mahasiswa
Bagi
mahasiswa sasaran yang diharapkan dapat dicapai dari pelaksanaan kegiatan KKN
ini antara lain:
a.
Mahasiswa mampu berempati dan
peduli terhadap berbagai pemasalahan masyarakat
b.
Mahasisa mampu memanfaatkan ilmu,
teknologi, dan seni yang dipelajari sesuai dengan bidang keilmuannya bagi
pelaksanaan pembangunan
c.
Mahasiswa mampu memberdayakan dan
menumbuh kembangkan institusi yang ada dalam masyarakat
d.
Mahasiswa mampu menjadi
motivator, dinamisator, katalisator dan problem solver ditengah kehidupan
bermasyarakat
e.
Mahasiswa mampu mensiolisasikan
program-program yang ada pada IAIN Batusangkar dalam upaya pengembangan
kelembagaan dan mendapatkan masukan pelaksanaan KKN
2.
Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Adapun
bagi masyarakat dan pemerintah daerah, sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan
KKN adalah
a.
Memperoleh bantuan pemikiran,
tenaga, dan ilmu dalam mengelola kegitan kegiatan keagaman secra optimal
b.
Pengutan partisipasi aktif
masyarakat dalam peningkatan kualitas kehidupan keberagaman
c.
Penguatan peran organisasi
kemasyaratan lokal berbasis kinerja
d.
Penguatan modal sosial dan
memperkuat budaya gotong royong
e.
Penguatan kapasitas biroklasi
lokal
f.
Percepatan penanggulangan
kemiskinan
3.
Perguran Tinggi
Pelaksanaan
Kegiatan KKN ini bagi perguruan tinggi diharapkan dapat mencapai sasaran
sebagai berikut
a.
Pengembangan keilmuan dan
kopetensi mahasiswa dapat disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat
b.
Pengembangan kegiatan penelitian
bebasis dinamika kehidupan bermasyarakat dan tantangan pembangunan seutuhnya
c. Meningkatnya kerjasama dengan instansi dan institusi sosial yang ada
dalam masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai Khalifah Fil Ardh.
F.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ada 4 Kabupaten yang dipercayai oleh STAIN
Batusangkar dalam menempatkan Mahasiswa, yaitu Kabupaten Tanah Datar,
Sijunjung, Padang Lima Puluh Kota, dan Solok. Kelompok C24 di tempatkan di
Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Jorong Pauh Sangik, Kenagarian Pauh
Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, dari tanggal 18 Juli
sampai 25 Agustus 2016.
BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KKN
A.
Sejarah Singkat Lokasi
KKN
Pada
zaman dahulu Nenek Moyang penduduk Nagari Pauh Sangik menurut tambo berasal
dari paringan padang panjang, disana Nenek Moyang kami menetap dengan kehidupan
bercocok tanam, lam kelamaan Nenek Moyang kami main brkembang maka timbul
pemikiran Nenek Moyang kami untuk mencari tempat tinggal baru (pndah). Semasa
Nenek Moyang kami berada di pariangan padang panjang, nenek moyanng kami juga
mempunyai puak-puak (golongan) pernah juga dikatan orang salembang sapak agam,
selurah setanah datar saluak salimo puluah. Dari kata-kata ini dapat kita ketahui bahwa masa itu sudah ada 3 golongan (kelompok) kemudian
dinamai orang luak dan disamping itu ada tiga pula lubuk. Yang dikatakan tiga
luak adalah:
a.
Luak agam
b.
Luak tanah datar
c.
Luak limo puluah
Disamping
itu ada 3 (tiga) lubuk yaitu:
a.
Lubuk sipunai
b.
Lubuk simawang
c.
Lubuk sikaruh
Setelah Nenek Moyang kami itu sudah berkembang biak dan Nenek Moyang
kami itu sama-sama berikhtiar untuk mencari tempat tinggal baru. Oleh karena
itu Nagari Pauh Sangik merupakan bagian dari daerah luhak limo puluah dan yang
tinggal di Nagari Pauh Sangik. Golongan yang turun dari pariangan padang
pannjang ke luhak limo puluah adalah sejumlah 50 orang yang kami ketahui dari
tambo. Diwaktu rombongan itu berjalan sampailah Nenek Moyang pada suatu padang
dan ketika itu hari sudah malam dan bermalam lah Nenek Moyang kami ditempat itu
dan esok harinya Nenek Moyang kami itu berkumpul kembali, ternyata rombongan
Nenek Moyang kami tu telah kurang 5 (lima) orang maka ertanyalah sesamanya dan
setiap ditanyaankan kepada anggota
rombongan tetap menjawab onta dan dinamailah daerah itu dengan Padang Sionta sebab tidak ada yang tmengetahui hilang nya
sebahagian dari pada Nenek Moyang kami itu. Karena jumlah rombongan sudah dari
lima puluh maka Nenek Moyang kami menyatakan luhak lima puluh (kurang dari lima
puluh) disitulah asalnya kata luhak limo puluah.
Setelah Nenek Moyang kami itu
mengadakan mufakat untuk meneruskan perjalanan untk mencari tempat tinngal yang
baru, diwaktu itu ada yang menuju ketimur dan ada yang menuju ke barat dan ada
yang menuju keselatan dan ke utara. Dan inilah yang akan kami uraikan
dalam perjalannya yang menuju ke utara dari padang sionta tersebut. Rombongan
yang menuju keutara dari padang sionta dibawah pimpinan Dt. Bandaro Kayo dan Dt.
Majo Bosar Baserong Ameh. Pada suatu saat bertemulah dengan sebatang pohon yang
besar (gadang) setelah diperhatikan ternyata pohon durian setelah Nenek Moyang
kami itu beristirahat sejenak disana maka Nenek Moyang kami sepakat untuk
menamai tempat itu dengan nama Durian
Gadang . kemudian Nenek Moyang kami meneruskan perjalanan untuk mencari
tempat tinggal guna mencari penghidupan yang setelah beberapa lama Nenek Moyang
kami berjalan maka tibalah Nenek Moyang kami itu pada suatu daerah yang luas
dan berhentilah seluruh anggota rombongan untuk bermusyawarah untuk membuat
koto kemudian tempat tersebut dimanai Koto
Tuo karena inilah koto yang pertama
Nenek Moyang kami dirikan dinamailah daerah ini denagn Koto tuo dan tinggalha
disan Dt. Bandaro Kayo dengan rombongannya untuk membuat ladang dan sawah
kemudian temapat itu oleh Dt. Bandaro Kayo dinamai dengan Sariak Laweh. Sedangkan rombongan yang dipimpin oleh Dt Majo Bosar
Baserong Ameh meneruskan perjalanan menuruti batang air (sungai), setelah lama
kelamaan Nenek Moyang kami berjalan didalam air sehingga kaki Nenek Moyang kami
sudah pasi maka dinamai sungai tersebut dengan Batang Lampasi. Lama kelamaan Nenek Moyang kami berjalan dan
haripun mulai malam dan timbullah ingatan bagi Nenek Moyang kami itu untuk mencari
tempat yang tinggi sebagai tempat beristirahat(bermalam) dan sepakatlah Nenek
Moyang kami untk memberi nama daerah itu dengan koto tinggi dan sepakatlah
Nenek Moyang kami untuk tinggal atau bermukim, setelah beberapa lama
tinggaldisana dan bermukimlah sebagian anggota rombongan didaerah koto tinggi
ini, pada suatu hari kelihatan oleh rombongan tersebut sebatang pohon yang
tinggi dan agak jauh dan pergi Dt. Majo Bosar Baserong Ameh melihat kayu itu
dengan sebagian anggota rombngan untuk
memastikan pohon kayu apa itu dan dalam waktu yang tidak beberapa lama Nenek
Moyang kami itu sudah sampai didekat kayu tersebut, setelah diperhatikan kayu
itu merupakan pohon pauh yang sangat tinggi dan sepakatlah oleh Dt. Majo Bosar
Baserong Ameh beserta rombongan untuk mmberi nama daerah tersebut dengan nama Pauh Sangik
Disinilah Nenek Moyang kami itu
membuat tempat tinggal dan nagari kemudian membuat sawah dan ladang lama
kelamaan Nenek Moyang kami tinggaal disini dan timbullah pemikiranNenek Moyang
kami untuk melanjutkan perjalanan mencari tempat tinggal yang baru disuatu hari
timbullah pemikkiran Dt. Majo Bosar Baserong Ameh beserta rombongan untuk
mencari tempat yang lain bersama Dt. Bandaro Nan Itam, Dt. Bandaro Lujua, Dt.
Panjang Lidah sebagian rombongan tinggal di Pauh Sangik sebagian lagi berjalan
menuju ke Barat Laut memudikkan batang Lampasi. Setelah beberapa lama berjalan,
sampailah pada suatu tempat dan bertemu dengan rombongan orang yang datang dari
Luhak Agam dibawah pimpinan Dt. Godang.Berhentilah seluruh anggota rombongan
ditempat ini dan duduk diatas batu guna untuk bermusyawarah untuk mengambil
keputusan mencari arah perjalanan, mencari tempat tinggal.Dan nenek moyng kami
sepakat untuk mencari arah perjalan dan rombongan dari Luhak Agam yang dipinpim
oleh Dt. Godang meneruskan perjalanan ke utara (Suliki). Sedangkan Dt Bandaro
Nan Itam, Dt Bandaro Lujuah, dan Dt Panjang Lidah berjalan ke timur beserta
rombongan, sedangkan Dt Majo Bosar Baserong Ameh kembali ke Pauh Sangik,
setelah musyawarah ini selesai dinamailah tempat musyawarah itu dengan Balai
Batu.
Kemudian semuanya
berjalanmeninggalkan tempat tersebut dengan menuju Pimping Udang dan Bandar
Batopuak. Disanalah berpisahlah Dt Godang dengan Dt Majo Bosar Baserong
Ameh dan dijadikan lah Lokasi ini sebagai batas kekuasaan Dt Godang dengan Dt
Moja Bosar Baserong Ameh yaitu Balai Batu, Pimping Udang dan Bandar Batopuak.
Setelah mengadakan perpisahan disana, maka Dt Bandaro Nan Itam berjalan menuju
ke timur (Daerah Guguak) beserta kawan-kawannya dan mengadakan perpisahan pula
dengan Dt Majo Bosar Baserong Ameh serta menentukan batas kekuasaan (daerah
masing-masing) yaitu Tunggua Juar
dan Tanah Badontuang dengan
arti sehingga inilah batas kekuasaan
Lareh Nan Panjang Dt Majo Bosar Baserong Ameh kembali ke Pauh Sangik dan Dt
Bandaro Nan Itam dan kawan-kawannya membuat tempat tinggal yang diberi nama
dengan Koto Batuang. Karena
disana banyak terdapat rumpun batuang dan dari sanalan Nenek Moyang kami itu
berserak-serak menuju Talago
(VII Kota) dan Sungai Talang (Susunan
Talang).
Setelah Dt Moja Bosar Baserong Ameh
tiba kembali di Pauh Sangik, maka berniatlah membuat kampung beserta sawwah dan
ladang. Maka berdirilah kampung dahulunya seperti Pauh Sangik, Kenawai,
Ambacang Kunyik, Rao-Rao, Babai, Koto Tinggi, dan Koto Kociak. Adapun Dt Moja
Bosar Baserong Ameh semasa dahulu Raja IbAdat (Hakim) dalam daerah Lareh Nan
Panjang ini dahulunya ke Selatan Selingkung Gunung Sago dan ke utara sepanjang
Batang Lampasi atau dari Pauh Sangik sampai ke Taram, atau dari Taram ke Pauh
Sangik. Karena luasnya daerah ini, dan disebabkan oleh beberapa hal, maka
bermusyawarahlah raja-raja dalam daerah Lareh Nan Panjang kemudian daerah ini
dibagi dua, yaitu Lareh Si Tujuh dan Lareh Nan Panjang.
Disini kami singgung sedikit daerah
Lareh Nan Panjang dahulunya diperintah oleh tiga Raja yaitu raja Alam Permato
Alam bergelar Dt Bandaro Kayo berkedudukan di Sariak Lawas, raja Adat bergelar
Dt Bosar Nan Bungkuak berkedudukan di Tambun Ijuak, raja IbAdat bergelar Dt
Moja Bosar Baserong Ameh berkedudukan di Pauh Sangik dengan balainya Balai
Jonggi. Adapun Dt Moja Bosar Baserong Ameh ini dahulunya dimamsa beraja, raja
boleh memutuskan suatu perkara dalam perkara dengan kata lain yaitu membiang
tambuak manggantiang putuih (tidak mahangok ka lua badan). Apabila suatu
perkara tidak dapat diputusakn di Pauh Sangik, maka Dt Moja Bosar Baserong Ameh
membawa bersidang ke Balai Sidang bertempat di Koto Nan Godang.Apabila perkara
ini tidak dapat juga diputuskan disana, barulah dibawa ke Pagaruyuang. Adapun Dt
Moja Bosar Baserong Ameh beraja raja dia dalam pemerintahannya dibantu oleh
Pucuak Adat dan empat orang ke empat suku, empat orang wakil keempat suku
beserta dubalang, pegawai dan imam suduik pada masing-masing sudut tersebut.
Pucuk Adat ini adalah kepunyaan Nagari Pauh Sangik yang akan memakai gelar
Pucuak ini dapat bergilir dari sudut yang empat. Pucuk ini akan diganti adalah
dengan dasar keputusan rapat empat jinih namanya yaitu rapat seluruh penghulu
dan dubalang, pegawai dan imam suduik beserta cadiak pandai dalam nagari. Siapa
yang akan bisa membawa gelar Pucuak ini menurut pandangan dan pendapat dari
anggota sidang dan juga mampu memperoleh Pucuk ini, maka diberikanlah kepadanya
sudut yang akan membawa gelar Pucuak tersebut dengan syarat apabila tidak
sanggup lagi harus diserahkan kepada yang lain melalui musyawarah/rapat lebih
dahulu kalau sekiranya mati, demikian juga halnya. Tetapi penghulu yang lain
tidak begitu keadaannya, harus menurut Adat yang dipakai yaitu Adat Koto
Piliang yang dimaksud titik dari ateh dan pepatah pernah mengatakan
Biriak-biriak
Tobang ka Somak
Tibo
di Somak Toruih ka Halaman
Dari
Niniak Turun ka Mamak
Dari
Mamak Turun ka Kamanakan
Dengan arti kata,
Tidak Asak Tuneh dari Tunggue yaitu
bajanjang naiak batanggo turun.
Adapun
balai Adat Nagari Pauh Sangik dahulunya yaitu baanjuang kiri kanan dan
bajanjang ditengah balabuah gajah namanya. Anjuang sebelah kanan tempat Raja
untuk menitahkan apa yang dibicarakan kepada Pucuak Adat dan anjuang sebelah
kiri tempat duduk Pucuak dan kaampek suku dan Pucuak musyawarah terlebih dahulu
dengan kaampek suku tentang masalah yang akan dibahas/ dipertimbangkan sesudah
itu baru Pucuak menyampaikan kepada monti dan dubalang dalam tata
pelaksanaannya.
Dalam
Nagari Pauh Sangik dahulunya yaitu seorang Raja dan seorang Pucuak Adat dan
empat orang kaompek suku dan empat orang pembantu kaompek suku (monti dan
cerdik pandai) kesemuanya ini disebut Datuk-Datuk ompek Suku nan Sapuluah di
Kato, dalam pelaksanaan tugas orang ini adalah Saciok bak Ayam Sadonciang bak
Bosi.
Nagari Pauh Sangik merupakan Nagari yang tertua di Lareh
Nan Panjang sesuai dengan banyak peninggalan-peningalan bersejarah berupa
menhir-menhir yang bertulisan huruf sankskerta. Sebab-sebab Nagari Pauh Sangik
pindah dibawah naungan pemerintahan Lareh Sungai Talang/kecamatan Guguk.
Kira-kira pada pertenghan abad ke 17
ada seseorang warga/penduduk kelarasan sungai Talang/kecamatan Guguk yang telah
datang ke Nagari Pauh Sangik untuk menjojokan barang dagangannya dalam daerah
ini yang bernama Sigagai.Pada suatu hari sigagai ini datang pula untuk
menjojokan barang dagangannya ke Nagari Pauh Sangik diwaktu air batang lampasi
dalam keadaan besar, dan pada saat itu musibah bagi sigagai dan dihanyutkan
oleh air yang sedang besar itu dan meninggal dunia. Maka diwaktu itu Lareh
Sungai Talang datang dan mendakwah bahwa warganya yang meninggal itu dirampok
dan dibunuh oleh penduduk Nagari Pauh Sangik sedangkan kematiannya adalah
dihanyutkan oleh air besar, dan beberapa kekerasan yang dilakukan oleh Lareh
Sungai Talang tersebut di Nagari Pauh Sangik maka terjadilah peperangan
diantara kedua belah pihak.
Dalam pertempuran tersebut Lareh
Sungai Talang dapat memnta bantuan kepada Pemerintahan Belanda, dan dengan
bantuan dari tentara Belanda tersebut dapatlah dia menaklukan pertentangan
penduduk Nagari Pauh Sangik dengan mudah. Dalam kekalahan perang ini rakyat
Nagari Pauh Sangik harus bayar denda atau kerugian kepada Lareh Sungai Talang.
Disamping itu Nagari Pauh Sangik langsung menjadi daerah pemerintahan Lareh
Sungai Talang dan kejadian itu terjadi pada pertengahan abad ke 18 dengan
keputusan musyawarah Ninik Mamak dan tokoh-tokoh masyarakat dari daerah Lareh
Nan Panjang, bahwa Pauh Sangik diserahkan kebawah kekuasaan Lareh Sungai Talang
untuk sementara hutangnya dapat dibayar/dilunasi kepada Lareh Sungai Talang
(kecamatan Guguk)
Maka dari saat itulah, Nagari Pauh
Sangik dibawah pemerintahan nagari Kubang, hanya pemerintahan saja yang dibawah
naungan nagari Kubang tapi Adat istiAdatnya tidak, karena Nagari Pauh Sangik
mempunyai Pucuak Adat untuk melaksanakan keputusan-keputusan yang bersangkutan
dengan Adat tetap dilaksanaka oleh Ninik Mamak beserta pemuka-pemuka masyarakat
Pauh Sangik
Setelah bebrapa lama Nagari Pauh
Sangik diperintah oleh Nagari Kubang kecamatan Guguk (Lareh Sungai Talang),
maka Ninik Mamak atau penghulu pemangku Adat Nagari Pauh Sangik tetap
memperjuangkan nasibnya agar keluar dari Pemerintahan Nagari Kubang kecamatan
Guguk dan kembali ke Pemerintahan Lareh Nan Panjang (kecamatan Payakumbuh).
Yang mana diwaktu itu sebagai khadi (Raja Ibadat) dalam daerah Lareh Nan Panjang bergelar Dt. Majo Bosar Baserong
Ameh/Kunying, berkedudukan di Pauh Sangik dalam persukuan katianyir sudut nan V
(lima ibu) dibantu oleh seorang Pucuak Adat bergelar Dt.Putiah di Pucuak, dalam
persukuan Jambak sudut nan V (lima ibu) juga, arena gelar Pucuak ini kepunyaan
Nagari, maka untuk memakai gelar ini boleh bergelar sudut nan IV (keempat sudut
itu boleh bergilir untuk memakanya, menurut keputusan semua keempat suku dalam
Nagari Pauh Sangik).
Disaat itu tidak ada yang akan bisa
membawa gelar Pucuak Adat dalam suduik nan V (lima ibu) maka gelar ini
dipindahkan kepada sudut IX (sembilan) atas dasar mufakat kesemua suduik dalam
persukuan Nagari Pauh Sangik. Perjuangan untuk melepaskan diri dari
Pemerintahan Kubang/kecamtan Guguk ini tidak putus-putusnya dilakukan oleh
Ninik Mamak pemangku Adat Nagari Pauh Sangik, pada tahun 1932 Ninik Mamak
pemangku Adat Nagari Pauh Sangik etap memperjuangkan agar Nagari Pauh Sangik
dikembalikan ke bawah naungan Lareh Nan Panjang (kecamatan Payakumbuh)
sedangkan pada waktu itu Nagari Kubang diperintahi oleh Dt.Indo Marajo nan
Balosuang, dalam hal ini angku kapalo Kubang tersebut melaporkan kejadian itu
kepada Pemerintahan Belanda sehingga badan pelopor perjuangan dari Nagari Pauh
Sangik ini ditahan atau ditansikan oleh Pemerintah Belanda, orang-orangnya
adalah sebagai berikut :
1.
K. Dt.Majo Bosar Baserong
2.
S. Dt.Mongguang Sati
3.
T. Dt.Kayo Mudo
4.
K. Dt.Runciang
Walaupun Ninik Mamak Nagari Pauh Sangik
tersebut dipenjarakan oleh Belanda tapi perjungan ini tidak padam dari pada
Ninik Mamak pemangku Adar Nagari Pauh Sangik, diwaktu itu hanyalah pemerintahan
dibawah naungan Kenagarian Kubang tapi pelaksanaan pernikahan tetap
dilaksanakan oleh Wali Hakim (P3NTR) Pauh Sangik arti kata pelaksanaan
pernikahan anak Nagari Pauh Sangik tetap dilaksanakan di Nagari Pauh Sangik
bukan di Nagari Kubang dan Ninik Mamak yang akan di nobatkan (diperolehkan)
tidak mintak izin ke Kubang, lebih dahulu hanya cukup dengan pelaksanaan Pucuak
Adat Nagari Pauh Sangik unutk memusyawarahkannya dengan seluruh Ninik Mamak,
Alim Ulama, Cadiak Pandai dan juga semua uang puntiang hanya dipakai untuk
keperluan atau kepentingan Pemangku Adat Nagari Pauh Sangik saja bukan diserahkan
kepada Pemerintah Nagari Kubang.
Setelah
Pemerintahan Belanda kalah oleh Jepang maka pemuka-pemuka masyrakat Nagari Pauh
Sangik mulai bergerak kembali guna memperjuangkan Pemerintahan Nagari Pauh
Sangik untuk bebas dari Pemerintahan Kubang dan pada masa penjajahan Jepang
kalah oleh sekutu dan mengaku kalah pada tanggal 14-08-1945, pada saat ini
peluang bagi Nagari Pauh Sangik.
Pada
tahun 1950 di adakan Batagak Penghulu Ninik Mamak Nagari Pauh Sangik dengan
jumlah anggota Batagak Penghulu sebanyak 13 orang Ninik Mamak Nagari Pauh
Sangik. K. Dt.Rajo Penghulu ini menjadi Wali Nagari selama 10 tahun pada bulan
Agustus tahun 1960 diadakan pemilihan Wali Nagari kedua dan terpilihlah pada
saat itu Ismail Dt.Rajo Nan Tago sebagai Wali Nagari kedua.
Pada
tahun 1963 masa Pemerintahan S.O.B ditempelkan Pemerintahan Nagari Pauh Sangik
ke Nagari Suayan waktu itu hanya Pemeritahan yang digabungkan sedangkan masalah
Adat Istiadat tidak pernah digabungkan ke Suayan dan segala kegiatan perkainan
tetap dilaksanakan oleh P3 NTR Pauh Sangik yang bertanggung jawab langsung
kepada KUA kecamatan Payakumbuh dan begitu juga tentang kerapatan Adatnya tetap
ada di Pauh Sangik dan setiap Mubes LKAAM Sumatra Barat tetap ada utusan dari
Pauh Sangik.
1.
Pada mubes Ninik Mamak Pamangku Adat
sekabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 18 s/d 19 Oktober 1966 yang sebagai
panitia pelaksanaan waktu itu :
Ketua :
N.Dt.Sati Nan Balapiah
Sekretaris :
Kamardi Rais Dt.P.Simuliah
Utusan dari KAN Pauh
Sangik : K.Dt.Rajo Panghulu
2.
Pada sidang pleno kedua Lembaga
Kerapatan Adat Alam MinangKabau Sumatra Barat pada tanggal 25 s/d 28 Januari
1967 di Padang Panjang yang sebagai panitia pelaksana waktu itu :
Ketua :
Drs.Mawardi Junus Dt.Rajo Mangkuto
Sekretaris : S.Sutan Rajo
Suleman
Utusan
dari KAN Pauh Sangik : K.Dt.Rajo Panghulu
Disaat ini Pemerintahan Nagari Pauh
Sangik terdapatlah menjai dua Jorong yaitu Jorong Pauh Sangik dan Jorong
Ambacang Kunyik. Pada tahun 1983 dengan lahirnya UU Pemerintahan yang terbaru
maka Jorong yang disebut sebagai perpanjangan tangan Pemerintahan Nagari
diijadikan sebagai Pemerintahan Desa, maka pada saat itu terjadilah dua
Pemerintahan Desa di Pauh Sangik yaitu :
1.
Desa Ambacang Kunyik yang di pimpin oleh
seorang kepala desa Basrul Dahnir Dt.Runciang
Desa Ambacang Kunyik
pada saat ini dibagi menjadi dua dusun yaitunya :
a.
Dusun Kampung Baru
b.
Dusun Ambacang Kunyik
2.
Desa Pauh Sangik yang di pimpin oleh
seorang Kepala desa Lanizar
Desa Pauh Sangik pada
saat tu dibagi menjadi tiga dusun yaitu :
a.
Dusun Lereng Kubu
b.
Dusun Datar
c.
Dusun Rosam
Pada tahun 90 terjadi
lagi penggabungan Desa, maka Desa Pauh Sangik dan Ambacang Kunyik di gabung
menjadi satu Desa, dengan kesepakatan Pemangku Adat Nagari Pauh Sangik bersama
dengan pemuka masyarakat yang ada dan seluruh lapisan masyarakat, maka pada
saat itu di sepakati untuk memakai nama desan dengan nama Pauh Sangik. Yang
dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama H.Fachruddin.
Disaat ini maka dusun
yang lima pada masa desa dua dan atas kesepakatan masyarakat Nagari Pauh Sangik
dijadikanlah desa tersebut menjadi dusun yaitunya :
1.
Dusun Pauh Sangik
2.
Dusun Ambacang Kunyik
Disaat tahun 1997
diadakan pemilihan kepala desa Pauh Sangik yang kedua, maka terpilihlah
Drs.Syukri Nur sebagai kepala desa. Pada tahun 2000 terjadilah kembalinya desa
Pauh Sangik oleh Bapak Bupati Lima Puluh Kota Bapak Alis Marajo Dt.Sori Marajo.
Pada tahun 2001 terjadilah perubahan status Pemerintahan baliak banagari sesuai
dengan Perda No.1 Tahun 2001, maka terjadilah kembalinya Desa Pauh Sangik
menjadi wilayah Pemerintahan Nagari Suayan dan atas berkat Rahmat Allah serta
perjuangan dari Pemuka Adat, Pemuka Agama dan Pemuka Masyarakat Nagari Pauh
Sangik dan dikabulkanlah Pemekaran Nagari Pauh Sangik pada tahun 2002 dan
sebagai pejabat sementara Wali Nagari dijabat oleh Drs.Syukri Nur.
Pada tahun 2003
dipilihlah Wali Nagari Difinitif dengan cara Pemilihan Langsung oleh penduduk
Nagari dan terpilihlah Laimarnis sebagai
Wali Nagari pertama semenjak pemekaran Nagari Pauh Sangik dan pada tanggal 9
April 2006 diresmikan Pasar Tradisional Nagari Pauh Sangik.
B.
Letak Geografis Nagari
dan Jorong (Serta Peta Wilayah)
1.
Luas Wilayah
Luas
Wilayah Nagari Pauh Sangik 948,64 Ha yang terdiri dari :
a.
Tanah sawah :
1)
Sawah irigasi teknis : 40 Ha
2)
Sawah irigasi sederhana : 53 Ha
3)
Sawah tadah hujan : 15 Ha
4)
Sawah irigasi desa : 40 Ha
b.
Tanah kering :
1)
Tegal/ladang : 117,5 Ha
2)
Pemukiman : 4,41 Ha
3)
Pekarangan : 8,5 Ha
c.
Tanah perkebunan :
1)
Tanah perkebunan rakyat : 67 Ha
2)
Tanah perkebunan perrangan 84,7 Ha
d.
Tanah fasilitas umum
1)
Kebun desa : 0,50 Ha
2)
Sawah desa : 0,25 Ha
3)
Lapangan olahraga : 1,24 Ha
4)
Perkantoran Pemerintah : 1 Ha
5)
Tempat pemakanan Nagari/umum : 1 Ha
6)
Bangunan sekolah : 2 Ha
7)
Fasilitas pasar : 0,25 Ha
8)
Jalan : 0,05 Ha
e.
Tanah hutan :
1)
Hutan adat : 175 Ha
2)
Hutan asli : 75,32 Ha
3)
Hutan buatan : 125 Ha
4)
Hutan rakyat : 137,29 Ha
2.
Batas nagari
a.
Nagari Pauh Sangik mempunyai batas-batas
sebagai berikut
1)
Sebelah Utara : jorong Siamang Bunyi
kenagarian Kubang kecamatan Guguk dan jorong Soriak Suliki kecamatan Suliki
2)
Sebelah Barat : Nagari Kamang Mudiak kecamatan
Magek kabupaten Agam
3)
Sebelah Selatan : Nagari Suayan
kecamatan Akabiluru
4)
Sebelah Timur : Nagari Simpang Sugiran
kecamatan Guguk
b.
Jumlah dan nama jorong
1)
Jorong Pauh Sangik
2)
Jorong Ambacang Kunyik
c.
Kondisi wilayah
1)
Nagari Pauh Sangik mempunyai curah hujan
rata-rata 2200 Mm
2)
Jenis tanaman :
a)
Tanah sawah : padi
b)
Tanah bukit : karet, kakao, kopi,
cengkeh, durian dll
c)
Tanah pekarangan : kelapa, pisang dll
3)
Jumlah hewan :
a)
Sapi : ± 193 ekor
b)
Kerbau : ± 66 ekor
c)
Anjing : ± 298 ekor
d)
Kambing : ± 4 ekor
e)
Kucing : ± 310 ekor
f)
Ayam ras : ± 8760 ekor
g)
Ayam kampung : ± 2275 ekor
h)
Itik/bebek : ± 317 ekor
i)
Kelinci : ± 7 ekor
j)
Puyuh : ± 0 ekor
k)
Angsa : ± 9 ekor
l)
Beruk
± 3 ekor
C.
Struktur Kependudukan
1.
Keadaan Penduduk
menurut Jenis Kelamin
Jumlah seluruh penduduk pada Desember
2015 adalah 1500 orang yang terbagi dalam dua jorong yang berada di kenagarian
Pauh Sangik
a.
Jorong Pauh Sangik, jumlah penduduk 652
orang dengan uraian sebagai berikut :
1)
Jumlah penduduk laki-laki : 320 orang
2)
Jumlah penduduk perempuan : 332 orang
3)
Jumlah KK : 210
b.
Jorong Ambacang Kunyik, jumlah penduduk
885 orang terdiri dari
1) Jumlah
penduduk laki-laki : 443 orang
2) Jumlah
penduduk perempuan : 415 orang
3)
Jumlah KK : 312
2.
Keadaan Penduduk
menurut Agama
Pada Nagari Pauh Sangik masyarakat
menganut 100% agama Islam.Pada masyarakat Jorong Pauh Sangik Kenagarian Pauh Sangik
jika ada kegiatan keagamaan yang diadakan misalnya di mesjid, masyarakat Jorong
Pauh Sangik Kenagarian Pauh Sangik sangat antusias untuk mengikuti acara dalam
kegiatan keagamaan tersebut. Anak-anak di jorong Pauh Sangik ini juga dituntun
oleh orang tua mereka untuk lebih giat belajar Agama dibandingkan belajar umum.
Itu makanya masyarakat di jorong Pauh Sangik lebih berambisi menyekolahkan
anaknya di sekolah agama dibandingkan sekolah umum.
3.
Keadaan Penduduk menurut
Mata Pencaharian
a. Tani : 249 orang
b. PNS : 38 orang
c. Wiraswasta : 124 orang
d.
Rumah tangga : 360 orang
4.
Keadaan Penduduk
menurut Tingkat Pendidikan
a.
Tidak sekolah : 20 orang
b.
Tidak/belum tamat SD : 278 orang
c.
Tamat SD :
513 orang
d.
Tamat SLTP : 288 orang
e.
Tamat SLTA : 309 orang
f.
Akademik/Diploma/Sarjana : 92 orang
D.
Sarana dan Prasarana
1.
Mesjid :
1 buah
2.
Mushola :
2 buah
3.
SD :
2 buah
4.
Puskesri :
1 buah
5.
Kantor Wali jorong : 1 buah
6.
Lap. Bola Volly : 1 buah
7. Lap.
Bola Kaki : 1 buah
BAB III
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI
KKN
A.
Potensi Masyarakat
1.
Bidang Sosial Keagamaan
Kehidupan beragama di wilayah Nagari Pauh sangik
sangat baik ini dapat dilihat dengan adaanya wirid pengajian, adanya anak-anak
masyarakat yang diikuti serta dalam kegiatan Babalik Basurau yang dilaksanakan
oleh 4 surau yang ada di kenagarian Pauh Sangik yang pusak kegiatan Baballik
Basurau dilaksanakan di TPA Mushalla An-Nur yang berada di jorong Pauh Sangik
dan TPA Al-Ihsan yang berada di Jorong Ambacang Kunyik.
2.
Bidang Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam di Nagari Pauh Sangik adalah hasil
bumi berupa padi, perkebunan kopi, dan lahan hutan seperti Lahan Karet dan
lahan Getah Pinus. Dahulunya ada bukit Permata yang di olah oleh masyarakat
Nagari Pauh Sangik tetapi sekarang tidak di olah lagi karena bisa merusak Alam.
3.
Bidang Sosial Ekonomi
Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dalam bidang
ekonomi juga nampak adanya peningkatan taraf hidup dan inkam perkapita walaupun
tidak signifikan. Harga barang kebutuhan sehari-hari khususnya 9 bahan pokok
harganya tetap terkendali dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Adanya
bantuan-bantuan dari pemerintah baik dalam program Raskin dan Jamkesmas serta
Jamkesda yang sudah tertata sistem penyalurannya pada keluarga tidak mampu
(miskin) namun demikian hal ini mempunyai dua dampak di suatu sisi berdampak
positif sehingga masyarakat bisa akat juga berdampak negatif karena masyarakat
menjadi lebih malas untuk berusaha dan juga menimbulkan sedikit keirian arga
yang tidak dapat bantuan. Namun dari semua itu pemerintah Nagari sudah mencoba
mengatasinya sehingga masyarakat bisa memahaminya.
Dengan adanya program PNPM Mandiri pedesaan
khususnya di bidang simpan pinjam serta adanya dana Credit Micro dan PUAP
(Pengembangan Agro Bisnis Pedesaan) yang bisa dinikmati masyarakat pencari
modal usaha kecil menengah tanpa jaminan dan bunga sangat lunak sehingga
mempercepat putaran bisnis/ekonomi di Nagari.
Potensi sektor ekonomi unggulan Nagari Pauh Sangik
terbagi atas dua yaitu:
a.
Sektor Pertanian
Untuk
sektor pertanian padi sangat baik karena wilayah Nagari Pauh Sangik hampir
seluruh lahan pertanian ditanami oleh padi
b.
Perkebunan
Untuk
sektor perkebunan yang paling unggul di Nagari Pauh Sangik adalah karet dan
Kakao hampir seluruh tanah perkebunan yang ada di wilayah Nagari Pauh Sangik
sudah ditanami dengan karet dan kakao ini.
4.
Bidang Sumber Daya
Manusia
Adanya usaha
pertenakan ayam yang mempunyai 20 karyawan dan PNS yang berkisaran sebanyak 38
orang.
5.
Potensi Budaya Lokal
Potensi budaya lokal yang ada di Nagari Pauh Sangik
adanya situs Menhir Peninggalan Nenek moyang Zaman Dahulu Kala, terdapat 2 tugu
menhir di Nagari Pauh Sangik. Yang satu terletak di Jorong Pauh Sangik
bertempat di halaman Puskesri (puskesmas Nagari) dan yang satu nya lagi
terletak di Jorong Ambacang Kunyik.
B.
Permasalahan Masyarakat
1.
Aspek Sosial
Dalam
aspek sosial, masih kurangnya semangat kebersamaan yang terdapat dalam diri
masyarakat, hal ini terlihat dari masih kurangnya semangat gotong royong untuk
membersihkan lingkungan sekitar terutama Kantor Jorong dan daerah sekitar
Mesjid.
2.
Aspek Keagamaan
Kegiatan keagamaan kurang berjalan dengan baik itu
bisa dilihat dari kurangnya kemauan warga sekitar untuk melangkahkan kaki ke Mesjid
maupun ke Mushallah terutama para Pemuda-Pemudi karena kesibukan masing-masing.
Sehingga Mesjid tidak terlalu ramai oleh warga.
3.
Aspek Ekonomi
Sebagian
besar masyarakat tidak mempunyai mata pencaharian sampingan, mereka hanya
terfokus pada satu pekerjaan seperti petani (sawah) atau berkebun sehingga
kebutuhan mereka kurang tercukupi.
4.
Aspek Pendidikan dan
Sumber Daya Manusia
Penduduk jorong Pauh Sangik kebanyakan tamatan SD dan
SMP serta ada juga yang tidak sekolah, hal ini disebabkan oleh masalah ekonomi.
Diantara mereka menganggap bahwa sekolah itu tidak penting, karena mereka tidak
melihat kelebihan dari orang yang sudah tamat kuliah dan bekerja, namun
pendapatan dari pekerjaan mereka tidak seberapa seperti guru honor dan karyawan
wali nagari dibanding pendapatan mereka yang tidak sekolah.
Meskipun
demikian, namun banyak juga diantara masyarakat jorong Pauh Sangik yang juga
peduli dengan pendidikan, dibuktikan dengan banyak juga dari masyarakat jorong
Pauh Sangik yang Sarjana dan bekerja ditempat yang layak. Tentunya masyarakat
yang sampai ke tingkat sarjana tersebut adalah orang yang memang digolongkan
keluarga yang mampu.
5.
Aspek Budaya
Dari segi
budaya seperti cara berpakaian sehari-hari, masyarakat jorong Pauh Sangik sudah
mencirikan muslim yang taat. Secara umum dari masyarakat Pauh Sangik sudah
menutup aurat terutama bagi perempuan, sudah berjilbab pada umumnya, meskipun
masih ada sebagian kecil dari masyarakat yang masih belum memakai jilbab. Dalam
hal kesenian, masyarakat jorong Pauh Sangik kurang berminat dengan kesenian
daerah. Selama disini kami tidak pernah melihat masyarakat disini memainkan
alat musik daerah maupun kesenian daerah lainnya.
C.
Program Kerja
1.
Program Utama
Dalam
pelaksanaan KKN IAIN Batusangkar angkatan I Tahun 2016 ini, kegiatan dan
program mahasiswa 80 % difokuskan kepada aspek penguatan partisipasi masyarakat
dalam kehidupan keberagaman, yakni:
a.
Peningkatan pengelolaan masjid/mushalla dan surau dalam berbagai
potensinya (seperti: administrasi, keuangan, mading,
kultum subuh, pembukuan,
lazis, kurikulum/silabi dakwah, perpustakaan, manajemen masjid yang
profesional, dan lain-lain).
b.
Peningkatan pengelolaan TPA/TPSA dan MDA (seperti: administrasi,
manajemen, kurikulum/silabi, bimbingan hafizh, shalat
jenazah, asmaul husna, pidato, metode dan strategi pembelajaran, media
pembelajaran, perpustakaan, dan lain-lain ).
c.
Peningkatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang keagamaan (seperti:
BKMT, pengajian rutin, PHBI, wirid yasinan, remaja masjid, didikan subuh, bimbingan
belajar, penyuluhan
kesehatan,
pengkaderan iman & khatib, praktek penyelenggaraan jenazah, dan lain-lain).
d.
Pembinaan generasi muda melalui berbagai kegiatan, antara lain :
penyelesaian masalah remaja melalui konseling remaja, pembinaan kegiatan remaja
mesjid, didikan subuh, pelatihan kepemimpinan, dan manajemen organisasi
kepemudaan, penyuluhan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba (narkotika,
psikotropika dan obat berbahaya lainnya), dan lainnya.
2.
Program Pendukung
Adapun kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2013, yang diberi
bobot 20 % meliputi kegiatan sebagai berikut :
a.
Administrasi Nagari/ Jorong/ Kampung
b.
Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
c.
Olahraga
d.
Kepemudaan
e.
Kesenian tradisional dan atau Islami
f.
Kesehatan
g.
PKK
h.
Pramuka
i.
PHBN
j.
Sarana dan prasarana
k.
Dan lain-lain
BAB IV
REALISASI PROGRAM/KEGIATAN
A.
Program Utama
Peningkatan
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
TPA/TPSA dan MDA
1. Pembenahan
Administrasi
a.
Kondisi Awal
Di
jorong Pauh Sangik ada satu Mushallah/TPA yaitu Mushallah An-Nur,Mushallah
tersebut tempat anak-anak menuntut Ilmu,dan mengajar Tahfiz dll,Mushallah
tersebut perlu cukup dibenahi, Meskipun demikian, tetapi belum menjadi
perhatian masyarakat Pauh Sangik sepenuhnya.
b.
Kondisi yang Diharapkan
Melihat kondisi seperti ini, yaitu kurang nya perhatian masyarakat untuk Mushallah
tersebut timbul inisiatif penulis untuk memperkenalkan kemudian membiasakan Manajemen
yang bagus di Mushallah tersebut., Contohnya pembenahan Arsip-arsip (Surat
keluar dan Surat Masuk) di Mushallah tersebut, Penulis mengharapkan di Mushalla
tersebut lebih di perhatikan lagi manajemennya, karena dengan manajemen yang
bagus tentu tujuan ynag diharapkan pengurus mushallah tersebut akan tercapai.
c.
Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
Dalam kegiatan yang satu ini
penulis melakukan prosesnya dengan satu
cara,
yaitu di TPA, Penulis Mengajarkan
kepada pengurus tentang Manajemen yang bagus, contohnya dalam memenej salah
satu Program di Mushallah tersebut yaitu mengatur jadwal piket, Membuat Absen
untuk para Santri di TPA tersebut, dan
membuat jadwal Pelajaran, dan Alhamdulillah Program yang disarankan tersebut
berjalan dengan lancar. Dan muda-mudahan program terbut berlanjut untuk
kedepannya.
d.
Kendala
yang Dihadapi dan Solusi yang Dilakukan
Untuk kendala yang penulis
hadapi dalam membuat Program tersebut
adalah membuat Absen, karena data dari para santri tersebut belum begitu
lengkap, secara
otomatis penulis hanya mampu membuat
Absen tersebut dengan data yang tidak lengkap.
B. Program Pendukung
1. Administrasi
Nagari/Jorong
a.
Kondisi Awal
Melihat kondisi Kantor Nagari sekarang
memprihatinkan, karena dalam keadaan sekarang, kantor wali nagarinya dalam
tahap renovasi, Manajemen/ Administrasi di Kantor Wali Nagari tidak begitu buruk, penulis lihat
arsip-arsipnya begitu tersusun rapi, dan begitupun dengan Surat Masuk dan
Keluarnya, dan di lihat dari segi keuangannya juga sudah tersusun rapi.
b.
Kondisi yang Diharapkan
Dari sekian banyak
Kelebihan dari Manajemen Kantor Wali Nagari
tersebut tentu ada kekurangannya, yaitu dari segi kedisiplinannya,
seharusnya kedisiplinan staf kantor tersebut harus diperhatikan lagi, karena
hal tersebut adalah bagian yang sangat
penting dari Manajemen.
c.
Proses Kegiatan yang
Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
Dalam kegiatan yang satu ini
penulis melakukan proses Manajemennya
yaitu Planning, Organizing, Actuanting dan Cntrolling (POAC). Dengan menerapkan
POAC ini tentu tujuan dari Kantor tersebut akan tercapai.
d.
Kendala
yang Dihadapi dan Solusi yang Dilakukan
Dalam kegiatan ini penulis
tidak menemukan Kendala.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan program
kerja yang telah dirancang dan laksanakan di jorong Pauh Sangik Kenagarian Pauh
Sangik sebagai program kuliah kerja nyata (KKN), maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.
Jorong Pauh Sangik adalah suatu daerah yang masyarakatnya umumnya bermata pencarian sebagai petani dan berkebun, hasil pertanian dan
perkebunan yang dihasilkan adalah padi, karet, getah pinus, cabe, dan
sayur-sayuran.
b.
KKN merupakan pengabdian pada masyarakat dengan bekal ilmu yang
sudah diperoleh selama ini, selain itu KKN adalah salah satu dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
c.
Pelaksanaan Kuliah kerja Nyata ini dilaksanakan selama lebih kurang
40 hari yang dimulai tanggal 18 Juli sampai tanggal 25 Agustus 2016 sudah
berjalan dengan baik dan lancar.
d.
Program yang direncanakan sebagian besar sudah penulis laksanakan,
namun ada beberapa program yang belum terlaksana, karena ada berbagai kendala
yang penulis hadapi.
B.
Rekomendasi
Sehubungan telah selesainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dibuatnya laporan
ini dengan menggambarkan kondisi di lapangan, maka disini penulis menyarankan:
a. Kami berharap
semoga apa yang telah kami lakukan untuk kemajuan jorong Pauh Sangik kenagarian
Pauh Kecamatan akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilanjutkan serta apa
yang belum dapat kami realisasikan masyarakat jorong Pauh Sangik beserta
pemerintahan dapat melanjutkannya.
b. Untuk mahasiswa
KKN, jadikanlah pengalaman selama mengikuti kegiatan KKN sebagai pembelajaran
dan pengalaman berharga, selain itu jadikan sebagai motivasi untuk menjadi
lebih maju dimasa yang akan datang serta memiliki keterampilan yang dapat
digunakan untuk hidup bermasyarakat.
c. Untuk mahasiswa
KKN di masa yang akan datang, hendaklah lebih membekali diri dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan hidup bermasyarakat, sehingga pada saat terjun
kelapangan tidak mengalami kesulitan.
DAFTAR LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar