Jumat, 09 Desember 2016

KKN AKABILURU LIMA PULUH KOTA





LAPORAN KELOMPOK
KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN I TAHUN 2016

Disusun Oleh Kelompok C24:
JORONG                   : Pauh Sangik
NAGARI                   : Pauh Sangik
KECAMATAN         : Akabiluru
KABUPATEN          : Lima Puluh Kota
No
NAMA
NIM
JABATAN
PRODI
1
Il Efni Saputra
13101059
Koordinator
PAI
2
Jumarnis
13202074
Sekretaris
PERSYA
3
Shinta
13231093
Bendahara
AKSYA
4
Kiiky Anggraini Herman
13232037
Anggota
MANASYA
5
Fitri Mutiara Sari
13106025
Anggota
T.BIO
6
Sri Weni Wulandari
13204056
Anggota
HES
7
Lidia Afrita Nora
13131015
Anggota
MPI
8
Disty Eka Marcelina
13108040
Anggota
BK





LEMBAGAPENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
 INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM BATUSANGKAR
TAHUN 2016 M/1437 H



LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
TAHUN 2016

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan I tahun 2016 Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dengan tema“ Pendataan Masyarakat Berbasiskan Pendataan dan Potensi Lokal”Di Jorong Pauh Sangik  Nagari Pauh Sangik Kecematan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota sejak tanggal 18 juli s/d 25 Agustus 2016.

Disahkan di                :
Jorong                        : Pauh Sangik
Pada tanggal               :
Koordinator Jorong,


Il Efni Saputra
NIM. 13 101 059


Mengesahkan

Dosen Pembimbing Lapangan                                             Wali Jorong


Dr. Irman, S.Ag,. M.Pd                                                        ERIZAL                                
Nip 19710201 200604 11 016

Mengetahui
Ketua BP-KKN,


Drs. Adripen, M.Pd
NIP. 1950504 199303 1 003 














KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sholawat serta salam semoga terlimpah untuk nabi Muhammad SAW.
Kegiatan KKN merupakan salah satu perwujudan dari Tri DharmaPerguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.
Dalam kegiatan KKN ini mahasiswa dituntut untuk bisa memahami dan belajar tentang kehidupan bermasyarakat, yang tidak pernah didapatkan dibangku kuliah secara formal. Kegiatan KKN pada tahun 2016 ini bertemakan tentang “ Pemberdayaan Masyarakat Bebasiskan Pendataan Dan Potensi Lokal”. Oleh karena itu, penulis sebagai salah satu dari 1.143 orang mahasiswa KKN tahun 2016 ditugaskan untuk membuat laporan tentang kegiatan KKN, yang menggambarkan tentang kegiatan selama KKN yang berbasis masyarakat. Kegiatan KKN ini berlangsung selama 40 hari terhitung mulai tanggal 18 Juli 2016 sampai 25 Agustus 2016.
Laporan ini disusun karena selesainya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di jorong Pauh Sangik, Nag. Pauh Sangik, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Dr. H. Kasmuri. MA (Rektor IAIN Batusangkar) yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
2.      Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Irman, S,Ag.,M.Pd yang telah bersedia meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk memberikan bimbingan dalam pelaksanaan KKN ini.
3.      Wali Nagari Pauh Sangik, bapak Edison, A.md., Dt. Rajo Sigotoyang telah memberi izin dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan KKN di nagari Pauh Sangik
4.      Wali jorong Pauh Sangik, bapak Erizal  dan keluarga yang telah ikut membantu dan mendukung segala program KKN yang di jorong Pauh Sangik serta memberikan bantuan berupa penginapan dirumah beliau sendiri.
5.      Masyarakat jorong Pauh Sangik  dan Nagari Pauh Sangik serta pemuda yang telah membantu kelancaran program yang penulis adakan beserta anggota KKN lain di Nag. Pauh Sangik
6.      Teman-teman anggota kelompok KKN jorong Pauh Sangik. serta kelompok KKN di Nag. Pauh Sangik lainnya yang telah bekerja sama dalam memberikan ide dan tenaganya dalam melaksanakan semua program yang telah direncanakan.
7.      Kepada semua pihak yang ikut serta dalam memberikan bantuan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan program KKN ini.
Semoga dengan laporan KKN dari  penulis dapat menggambarkan seluruh kegiatan KKN individu penulis sendiri dan bermanfaat bagi penulis serta pihak-pihak yang membutuhkan hasil laporan KKN ini. Penulis juga berharap kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik dan semoga Allah memberikan limpahan kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu semua program KKN penulis selama dilokasi.

Pauh Sangik,24 Agustus 2016
Mahasiswa KKN


Kelompok C24






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja  Nyata (KKN) adalah salah satu wujud kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa dan merupakan bentuk kegiatan akademik yang mengintegrasikan dari tiga unsur Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni:
1.         Pendidikan dan Pengajaran
2.         Penelitian
3.         Pengabdian terhadap masyarakat.
Dengan diadakannya proses Kuliah Kerja Nyata (KKN), maka kita sebagai mahasiswa dituntut untuk mampu menghayati pola pikir masyarakat dan dapat berperilaku selayaknya sebagai orang yang berilmu pengetahuan dan sebagai orang yang telah mengikuti proses pendidikan, serta melihat langsung berbagai problematika yang ada di tengah masyarakat yang tidak lepas dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini secara partisipatif penulis dituntut agar memiliki kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat sebagai wujud pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan aplikasi dari teori- teori yang telah di pelajari, dengan adanya kuliah kerja nyata mahasiswa mampu menyeimbangkan antara teori dan praktek. Sehingga dengan keseimbangan tersebut mahasiswa dapat merealisasikan apa yang didapat di bangku perkuliahan sebagai teori untuk di aplikasikan  di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa diharapkan dapat merealiasisikan dan mengaplikasikan segala ilmu dan keterampilan di lingkungan masyarakat sekaligus, mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi mereka untuk masa yang akan datang.
Dengan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), mahasiswa dapat melakukan segala aktivitasnya di lapangan, baik fisik maupun mental sehingga dapat diketahui sejauh mana usaha kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan bagaimana peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan program yang diangkatkan oleh mahasiswa.



B.     Tema Kegiatan:“Pemberdayaan Masyarakat Berbasiskan Pendataan Dan Potensi Lokal”.
Mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang diharapkan sebagai pelopor, motivator dan pembina masyarakat terutama dalam pembangunan bangsa secara aktual dan nyata yang merupakan salah satu isi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang mutlak dan mesti dimiliki oleh Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan program pendidikan di Perguruan  Tinggi. Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa dapat memberikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta dapat menerapkannya di tengah-tengah masyarakat secara aktual dan nyata.
Laporan dari penulis yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai peranan penting sebagai masukan baik tentang potensi nagari yang perlu dikembangkan dan kendala yang dihadapi masyarakat nagari, sehingga mendapat perhatian dari semua pihak. Dengan adanya laporan ini, dapat diperoleh manfaat ganda yaitu penulis dapat mempraktekan dan memantapkan teori yang telah didapatkan selama belajar di kampus. Namun di lain pihak, Perguruan Tinggi juga memperoleh suatu masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan program yang akan datang. Pada tahun 2016  ini, IAIN Batusangkar melaksanakan KKN Angkatan Ke-I dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasiskan Pendataan Dan Potensi Lokal”.
Tema ini memberikan gambaran tentang kepekaan mahasiswa pemberdayaan masyarakat berbasis pendataan dan potensi lokal di suatu daerah dan mengetahui setiap kegiatan yang ada pada lingkungan masyarakat.
Setiap kelompok dibagi atas 7 dan 8 orang anggota perkelompok.Kelompok penulis terdiri dari 8 orang mahasiswa yaitu 7 orang perempuan dan 1 orang laki-laki yang di tempatkan di Jorong Pauh Sangik, Kenagarian Pauh Sangik, Kecamatan AkabiluruKabupaten Lima Puluh Kota.

C.    Bentuk dan Program Kegiatan
1.      Kegiatan Utama
Dalam pelaksanaan KKN Tahun 2016 ini, kegiatan dan program mahasiswa 80 % difokuskan kepada aspek penguatan partisipasi masyarakat daam kehidupan keberagaman, yakni:
a.       Pendataan dan pemetaan kondisi masyarakat
b.      Peningkatan pengelolaan rumah ibadah(masjid/mushalla/surau) dalam berbagai potensinya (seperti: administrasi, keuangan, pembukuan, LAZIS, kurikulum/silabi dakwah, perpustakaan, manajemen masjid yang profesional, dan lain-lain).
c.       Peningkatan pengelolaan pembelajaran al-Qur’an (TPA/TPSA,TPQ/TPSQ dan MDA (seperti: administrasi, manajemen, kurikulum/silabi, metode dan strategi pembelajaran, media pembelajaran, perpustakaan, tenaga pengelola, tenaga guru dan lain-lain ).
d.      Pemberdayaan masyarakat dalam organisasi dan  kegiatan keagamaan (seperti: BKMT, pengajian rutin, PHBI, wirid yasinan, penyuluhan hukum islam, sosialisasi perbankan syariah, pengkaderan iman & khatib, praktek penyelenggaraan jenazah, kasidah rebana dan lain-lain).
e.       Pembinaan generasi muda melalui berbagai kegiatan, antara lain : penyelesaian masalah remaja melalui konseling remaja, pembinaan kegiatan remaja mesjid, didikan subuh, pesantren kilat, pelatihan kepemimpinan, dan manajemen organisasi kepemudaan, penyuluhan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba (narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya), dan lainnya.
2.      Kegiatan Pendukung
Adapun kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2016, yang diberi bobot 20 % meliputi kegiatan sebagai berikut :
a.       Pendataan administrasi dan penyiapan Profil Nagari/ Jorong/ Kampung
b.      Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
c.       Kegiatan olahraga
d.      Kegiatan kepemudaan
e.       Kegiatan kesenian tradisional dan atau Islami
f.       Penyuluhan kesehatan
g.      PKK
h.      Pramuka
i.        PHBN
j.        Sarana dan prasarana, dan lain-lain.


D.    Tujuan dan Target Kegiatan
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar agar sarjana yang dihasilkan mampu memberdayakan dan mengadaptasi dan menyelesaikan berbagai masalahnya yang timbul ditengah masyarakat secara interdisipliner, praktis, dan efektif.  Adapun secara detail,  tujuan dimaksud dapat dituang sebagai berikut :
1.      Tujuan Secara Umum
Secara umum, tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar adalah:
a.         Memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat.
b.         Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu agama yang terintegrasi dengan teknologi,seni,budaya,dan pendidikan yang telah dipelajari diterapkan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
c.         Membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang usaha, pendidikan dan keterampilan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
d.        Menumbuhkembangakan institusi yang ada dimasyarakat.
e.         Mempercepat proses peneingkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat.
f.          Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, baik sebagai salah satu sarana sosialisasi sekaligus promosi perguruan tinggi di masyarakat.

2.      Tujuan Secara Khusus
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar secara  khusus adalah:
a.       Pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kepedulian IAIN Batusangkarterhadap masyarakat melaluimahasiswanya.
b.      Agar IAIN Batusangkar dapat menghasilkan  sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan masyarakat secara keseluruhan dan masalah yang berkembang dalam pembangunan dinagari/ kampung atau pemerintahan daerah.
c.       Untuk mendekatkan IAIN Batusangkar dengan masyarakat melalui progaram-program mahasiswa dilokasi kuliah kerja nyata (KKN).
d.      Untuk lebih menyesuaikan progam pendidikan IAIN Batusangkar dengan tuntutan pembangunan serta memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa kegiatan pembangunan hakikinya merupakan salah satu wujud amal ibadah disisi Allah SWT.
e.       Penguatan partisipasi masyarakat sebagai human capital dalam peningkatan pengamalan agama di Sumatera Barat.
f.       Memformulasikan masalah-masalah masyarakat agar dapat ditindak lanjuti dalam program-program penelitian.
Adapun target dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
a.  Terjalinnya kerja sama yang semakin baik antara IAIN Batusangkar dengan masyarakat, Pemerintahan Daerah, dan instutusi sosial yang ada di masyarakat.
b.  Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dalam dinamika kehidupan yang selalu berubah
c.  Meningkatnya kemampuan dan keterampilan mahasiswa, terutama dalam menghadapi persoalan yang ada di masyarakat dan keterampilan mewujudkan strategi pemecahannya.

E.     Sasaran Kegiatan
KKN mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu Mahasiswa, Masyarakat dan Pemerintah Daerah serta Perguruan Tinggi itu sendiri sebagai lembaga  dan masyarakat akedemik.
1.      Mahasiswa
Bagi mahasiswa sasaran yang diharapkan dapat dicapai dari pelaksanaan kegiatan KKN ini antara lain:
a.       Mahasiswa mampu berempati dan peduli terhadap berbagai pemasalahan masyarakat
b.      Mahasisa mampu memanfaatkan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari sesuai dengan bidang keilmuannya bagi pelaksanaan pembangunan
c.       Mahasiswa mampu memberdayakan dan menumbuh kembangkan institusi yang ada dalam masyarakat
d.      Mahasiswa mampu menjadi motivator, dinamisator, katalisator dan problem solver ditengah kehidupan bermasyarakat
e.       Mahasiswa mampu mensiolisasikan program-program yang ada pada IAIN Batusangkar dalam upaya pengembangan kelembagaan dan mendapatkan masukan pelaksanaan KKN
2.      Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Adapun bagi masyarakat dan pemerintah daerah, sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan KKN adalah
a.       Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu dalam mengelola kegitan kegiatan keagaman secra optimal
b.      Pengutan partisipasi aktif masyarakat dalam peningkatan kualitas kehidupan keberagaman
c.       Penguatan peran organisasi kemasyaratan lokal berbasis kinerja
d.      Penguatan modal sosial dan memperkuat budaya gotong royong
e.       Penguatan kapasitas biroklasi lokal
f.       Percepatan penanggulangan kemiskinan
3.      Perguran Tinggi
Pelaksanaan Kegiatan KKN ini bagi perguruan tinggi diharapkan dapat mencapai sasaran sebagai berikut
a.       Pengembangan keilmuan dan kopetensi mahasiswa dapat disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat
b.      Pengembangan kegiatan penelitian bebasis dinamika kehidupan bermasyarakat dan tantangan pembangunan seutuhnya
c.       Meningkatnya kerjasama dengan instansi dan institusi sosial yang ada dalam masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai Khalifah Fil Ardh.

F.     Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ada 4 Kabupaten yang dipercayai oleh STAIN Batusangkar dalam menempatkan Mahasiswa, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Sijunjung, Padang Lima Puluh Kota, dan Solok. Kelompok C24 di tempatkan di Kabupaten Lima Puluh Kota tepatnya di Jorong Pauh Sangik, Kenagarian Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, dari tanggal 18 Juli sampai 25 Agustus 2016.



BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KKN
A.    Sejarah Singkat Lokasi KKN
Pada zaman dahulu Nenek Moyang penduduk Nagari Pauh Sangik menurut tambo berasal dari paringan padang panjang, disana Nenek Moyang kami menetap dengan kehidupan bercocok tanam, lam kelamaan Nenek Moyang kami main brkembang maka timbul pemikiran Nenek Moyang kami untuk mencari tempat tinggal baru (pndah). Semasa Nenek Moyang kami berada di pariangan padang panjang, nenek moyanng kami juga mempunyai puak-puak (golongan) pernah juga dikatan orang salembang sapak agam, selurah setanah datar saluak salimo puluah. Dari kata-kata ini dapat kita ketahui bahwa masa  itu sudah ada 3 golongan (kelompok) kemudian dinamai orang luak dan disamping itu ada tiga pula lubuk. Yang dikatakan tiga luak adalah:
a.    Luak agam
b.    Luak tanah datar
c.    Luak limo puluah
       Disamping itu ada 3 (tiga) lubuk yaitu:
a.       Lubuk sipunai
b.      Lubuk simawang
c.       Lubuk sikaruh
        Setelah Nenek Moyang kami itu sudah berkembang biak dan Nenek Moyang kami itu sama-sama berikhtiar untuk mencari tempat tinggal baru. Oleh karena itu Nagari Pauh Sangik merupakan bagian dari daerah luhak limo puluah dan yang tinggal di Nagari Pauh Sangik. Golongan yang turun dari pariangan padang pannjang ke luhak limo puluah adalah sejumlah 50 orang yang kami ketahui dari tambo. Diwaktu rombongan itu berjalan sampailah Nenek Moyang pada suatu padang dan ketika itu hari sudah malam dan bermalam lah Nenek Moyang kami ditempat itu dan esok harinya Nenek Moyang kami itu berkumpul kembali, ternyata rombongan Nenek Moyang kami tu telah kurang 5 (lima) orang maka ertanyalah sesamanya dan setiap ditanyaankan  kepada anggota rombongan tetap menjawab onta dan dinamailah daerah itu dengan Padang Sionta  sebab tidak ada yang tmengetahui hilang nya sebahagian dari pada Nenek Moyang kami itu. Karena jumlah rombongan sudah dari lima puluh maka Nenek Moyang kami menyatakan luhak lima puluh (kurang dari lima puluh) disitulah asalnya kata luhak limo puluah.
Setelah Nenek Moyang kami itu mengadakan mufakat untuk meneruskan perjalanan untk mencari tempat tinngal yang baru, diwaktu itu ada yang menuju ketimur dan ada yang menuju ke barat dan ada yang menuju keselatan dan ke utara. Dan inilah yang akan kami uraikan dalam perjalannya yang menuju ke utara dari padang sionta tersebut. Rombongan yang menuju keutara dari padang sionta dibawah pimpinan Dt. Bandaro Kayo dan Dt. Majo Bosar Baserong Ameh. Pada suatu saat bertemulah dengan sebatang pohon yang besar (gadang) setelah diperhatikan ternyata pohon durian setelah Nenek Moyang kami itu beristirahat sejenak disana maka Nenek Moyang kami sepakat untuk menamai tempat itu dengan nama Durian Gadang . kemudian Nenek Moyang kami meneruskan perjalanan untuk mencari tempat tinggal guna mencari penghidupan yang setelah beberapa lama Nenek Moyang kami berjalan maka tibalah Nenek Moyang kami itu pada suatu daerah yang luas dan berhentilah seluruh anggota rombongan untuk bermusyawarah untuk membuat koto kemudian tempat tersebut dimanai Koto Tuo  karena inilah koto yang pertama Nenek Moyang kami dirikan dinamailah daerah ini denagn Koto tuo dan tinggalha disan Dt. Bandaro Kayo dengan rombongannya untuk membuat ladang dan sawah kemudian temapat itu oleh Dt. Bandaro Kayo dinamai dengan Sariak Laweh. Sedangkan rombongan yang dipimpin oleh Dt Majo Bosar Baserong Ameh meneruskan perjalanan menuruti batang air (sungai), setelah lama kelamaan Nenek Moyang kami berjalan didalam air sehingga kaki Nenek Moyang kami sudah pasi maka dinamai sungai tersebut dengan Batang Lampasi. Lama kelamaan Nenek Moyang kami berjalan dan haripun mulai malam dan timbullah ingatan bagi Nenek Moyang kami itu untuk mencari tempat yang tinggi sebagai tempat beristirahat(bermalam) dan sepakatlah Nenek Moyang kami untk memberi nama daerah itu dengan koto tinggi dan sepakatlah Nenek Moyang kami untuk tinggal atau bermukim, setelah beberapa lama tinggaldisana dan bermukimlah sebagian anggota rombongan didaerah koto tinggi ini, pada suatu hari kelihatan oleh rombongan tersebut sebatang pohon yang tinggi dan agak jauh dan pergi Dt. Majo Bosar Baserong Ameh melihat kayu itu dengan sebagian  anggota rombngan untuk memastikan pohon kayu apa itu dan dalam waktu yang tidak beberapa lama Nenek Moyang kami itu sudah sampai didekat kayu tersebut, setelah diperhatikan kayu itu merupakan pohon pauh yang sangat tinggi dan sepakatlah oleh Dt. Majo Bosar Baserong Ameh beserta rombongan untuk mmberi nama daerah  tersebut dengan nama Pauh Sangik
Disinilah Nenek Moyang kami itu membuat tempat tinggal dan nagari kemudian membuat sawah dan ladang lama kelamaan Nenek Moyang kami tinggaal disini dan timbullah pemikiranNenek Moyang kami untuk melanjutkan perjalanan mencari tempat tinggal yang baru disuatu hari timbullah pemikkiran Dt. Majo Bosar Baserong Ameh beserta rombongan untuk mencari tempat yang lain bersama Dt. Bandaro Nan Itam, Dt. Bandaro Lujua, Dt. Panjang Lidah sebagian rombongan tinggal di Pauh Sangik sebagian lagi berjalan menuju ke Barat Laut memudikkan batang Lampasi. Setelah beberapa lama berjalan, sampailah pada suatu tempat dan bertemu dengan rombongan orang yang datang dari Luhak Agam dibawah pimpinan Dt. Godang.Berhentilah seluruh anggota rombongan ditempat ini dan duduk diatas batu guna untuk bermusyawarah untuk mengambil keputusan mencari arah perjalanan, mencari tempat tinggal.Dan nenek moyng kami sepakat untuk mencari arah perjalan dan rombongan dari Luhak Agam yang dipinpim oleh Dt. Godang meneruskan perjalanan ke utara (Suliki). Sedangkan Dt Bandaro Nan Itam, Dt Bandaro Lujuah, dan Dt Panjang Lidah berjalan ke timur beserta rombongan, sedangkan Dt Majo Bosar Baserong Ameh kembali ke Pauh Sangik, setelah musyawarah ini selesai dinamailah tempat musyawarah itu dengan Balai Batu.
Kemudian semuanya berjalanmeninggalkan tempat tersebut dengan menuju Pimping Udang dan Bandar Batopuak. Disanalah berpisahlah Dt Godang dengan Dt Majo Bosar Baserong Ameh dan dijadikan lah Lokasi ini sebagai batas kekuasaan Dt Godang dengan Dt Moja Bosar Baserong Ameh yaitu Balai Batu, Pimping Udang dan Bandar Batopuak. Setelah mengadakan perpisahan disana, maka Dt Bandaro Nan Itam berjalan menuju ke timur (Daerah Guguak) beserta kawan-kawannya dan mengadakan perpisahan pula dengan Dt Majo Bosar Baserong Ameh serta menentukan batas kekuasaan (daerah masing-masing) yaitu Tunggua Juar dan Tanah Badontuang dengan arti sehingga inilah  batas kekuasaan Lareh Nan Panjang Dt Majo Bosar Baserong Ameh kembali ke Pauh Sangik dan Dt Bandaro Nan Itam dan kawan-kawannya membuat tempat tinggal yang diberi nama dengan Koto Batuang. Karena disana banyak terdapat rumpun batuang dan dari sanalan Nenek Moyang kami itu berserak-serak menuju Talago (VII Kota) dan Sungai Talang (Susunan Talang).
Setelah Dt Moja Bosar Baserong Ameh tiba kembali di Pauh Sangik, maka berniatlah membuat kampung beserta sawwah dan ladang. Maka berdirilah kampung dahulunya seperti Pauh Sangik, Kenawai, Ambacang Kunyik, Rao-Rao, Babai, Koto Tinggi, dan Koto Kociak. Adapun Dt Moja Bosar Baserong Ameh semasa dahulu Raja IbAdat (Hakim) dalam daerah Lareh Nan Panjang ini dahulunya ke Selatan Selingkung Gunung Sago dan ke utara sepanjang Batang Lampasi atau dari Pauh Sangik sampai ke Taram, atau dari Taram ke Pauh Sangik. Karena luasnya daerah ini, dan disebabkan oleh beberapa hal, maka bermusyawarahlah raja-raja dalam daerah Lareh Nan Panjang kemudian daerah ini dibagi dua, yaitu Lareh Si Tujuh dan Lareh Nan Panjang.
Disini kami singgung sedikit daerah Lareh Nan Panjang dahulunya diperintah oleh tiga Raja yaitu raja Alam Permato Alam bergelar Dt Bandaro Kayo berkedudukan di Sariak Lawas, raja Adat bergelar Dt Bosar Nan Bungkuak berkedudukan di Tambun Ijuak, raja IbAdat bergelar Dt Moja Bosar Baserong Ameh berkedudukan di Pauh Sangik dengan balainya Balai Jonggi. Adapun Dt Moja Bosar Baserong Ameh ini dahulunya dimamsa beraja, raja boleh memutuskan suatu perkara dalam perkara dengan kata lain yaitu membiang tambuak manggantiang putuih (tidak mahangok ka lua badan). Apabila suatu perkara tidak dapat diputusakn di Pauh Sangik, maka Dt Moja Bosar Baserong Ameh membawa bersidang ke Balai Sidang bertempat di Koto Nan Godang.Apabila perkara ini tidak dapat juga diputuskan disana, barulah dibawa ke Pagaruyuang. Adapun Dt Moja Bosar Baserong Ameh beraja raja dia dalam pemerintahannya dibantu oleh Pucuak Adat dan empat orang ke empat suku, empat orang wakil keempat suku beserta dubalang, pegawai dan imam suduik pada masing-masing sudut tersebut. Pucuk Adat ini adalah kepunyaan Nagari Pauh Sangik yang akan memakai gelar Pucuak ini dapat bergilir dari sudut yang empat. Pucuk ini akan diganti adalah dengan dasar keputusan rapat empat jinih namanya yaitu rapat seluruh penghulu dan dubalang, pegawai dan imam suduik beserta cadiak pandai dalam nagari. Siapa yang akan bisa membawa gelar Pucuak ini menurut pandangan dan pendapat dari anggota sidang dan juga mampu memperoleh Pucuk ini, maka diberikanlah kepadanya sudut yang akan membawa gelar Pucuak tersebut dengan syarat apabila tidak sanggup lagi harus diserahkan kepada yang lain melalui musyawarah/rapat lebih dahulu kalau sekiranya mati, demikian juga halnya. Tetapi penghulu yang lain tidak begitu keadaannya, harus menurut Adat yang dipakai yaitu Adat Koto Piliang yang dimaksud titik dari ateh dan pepatah pernah mengatakan
                      Biriak-biriak Tobang ka Somak
                      Tibo di Somak Toruih ka Halaman
                      Dari Niniak Turun ka Mamak
                      Dari Mamak Turun ka Kamanakan
        Dengan arti kata, Tidak Asak Tuneh dari Tunggue  yaitu bajanjang naiak batanggo turun.
Adapun balai Adat Nagari Pauh Sangik dahulunya yaitu baanjuang kiri kanan dan bajanjang ditengah balabuah gajah namanya. Anjuang sebelah kanan tempat Raja untuk menitahkan apa yang dibicarakan kepada Pucuak Adat dan anjuang sebelah kiri tempat duduk Pucuak dan kaampek suku dan Pucuak musyawarah terlebih dahulu dengan kaampek suku tentang masalah yang akan dibahas/ dipertimbangkan sesudah itu baru Pucuak menyampaikan kepada monti dan dubalang dalam tata pelaksanaannya.
Dalam Nagari Pauh Sangik dahulunya yaitu seorang Raja dan seorang Pucuak Adat dan empat orang kaompek suku dan empat orang pembantu kaompek suku (monti dan cerdik pandai) kesemuanya ini disebut Datuk-Datuk ompek Suku nan Sapuluah di Kato, dalam pelaksanaan tugas orang ini adalah Saciok bak Ayam Sadonciang bak Bosi.
Nagari Pauh Sangik merupakan Nagari yang tertua di Lareh Nan Panjang sesuai dengan banyak peninggalan-peningalan bersejarah berupa menhir-menhir yang bertulisan huruf sankskerta. Sebab-sebab Nagari Pauh Sangik pindah dibawah naungan pemerintahan Lareh Sungai Talang/kecamatan Guguk.
Kira-kira pada pertenghan abad ke 17 ada seseorang warga/penduduk kelarasan sungai Talang/kecamatan Guguk yang telah datang ke Nagari Pauh Sangik untuk menjojokan barang dagangannya dalam daerah ini yang bernama Sigagai.Pada suatu hari sigagai ini datang pula untuk menjojokan barang dagangannya ke Nagari Pauh Sangik diwaktu air batang lampasi dalam keadaan besar, dan pada saat itu musibah bagi sigagai dan dihanyutkan oleh air yang sedang besar itu dan meninggal dunia. Maka diwaktu itu Lareh Sungai Talang datang dan mendakwah bahwa warganya yang meninggal itu dirampok dan dibunuh oleh penduduk Nagari Pauh Sangik sedangkan kematiannya adalah dihanyutkan oleh air besar, dan beberapa kekerasan yang dilakukan oleh Lareh Sungai Talang tersebut di Nagari Pauh Sangik maka terjadilah peperangan diantara kedua belah pihak.
Dalam pertempuran tersebut Lareh Sungai Talang dapat memnta bantuan kepada Pemerintahan Belanda, dan dengan bantuan dari tentara Belanda tersebut dapatlah dia menaklukan pertentangan penduduk Nagari Pauh Sangik dengan mudah. Dalam kekalahan perang ini rakyat Nagari Pauh Sangik harus bayar denda atau kerugian kepada Lareh Sungai Talang. Disamping itu Nagari Pauh Sangik langsung menjadi daerah pemerintahan Lareh Sungai Talang dan kejadian itu terjadi pada pertengahan abad ke 18 dengan keputusan musyawarah Ninik Mamak dan tokoh-tokoh masyarakat dari daerah Lareh Nan Panjang, bahwa Pauh Sangik diserahkan kebawah kekuasaan Lareh Sungai Talang untuk sementara hutangnya dapat dibayar/dilunasi kepada Lareh Sungai Talang (kecamatan Guguk)
Maka dari saat itulah, Nagari Pauh Sangik dibawah pemerintahan nagari Kubang, hanya pemerintahan saja yang dibawah naungan nagari Kubang tapi Adat istiAdatnya tidak, karena Nagari Pauh Sangik mempunyai Pucuak Adat untuk melaksanakan keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan Adat tetap dilaksanaka oleh Ninik Mamak beserta pemuka-pemuka masyarakat Pauh Sangik
Setelah bebrapa lama Nagari Pauh Sangik diperintah oleh Nagari Kubang kecamatan Guguk (Lareh Sungai Talang), maka Ninik Mamak atau penghulu pemangku Adat Nagari Pauh Sangik tetap memperjuangkan nasibnya agar keluar dari Pemerintahan Nagari Kubang kecamatan Guguk dan kembali ke Pemerintahan Lareh Nan Panjang (kecamatan Payakumbuh). Yang mana diwaktu itu sebagai khadi (Raja Ibadat) dalam daerah Lareh Nan Panjang bergelar Dt. Majo Bosar Baserong Ameh/Kunying, berkedudukan di Pauh Sangik dalam persukuan katianyir sudut nan V (lima ibu) dibantu oleh seorang Pucuak Adat bergelar Dt.Putiah di Pucuak, dalam persukuan Jambak sudut nan V (lima ibu) juga, arena gelar Pucuak ini kepunyaan Nagari, maka untuk memakai gelar ini boleh bergelar sudut nan IV (keempat sudut itu boleh bergilir untuk memakanya, menurut keputusan semua keempat suku dalam Nagari Pauh Sangik).
Disaat itu tidak ada yang akan bisa membawa gelar Pucuak Adat dalam suduik nan V (lima ibu) maka gelar ini dipindahkan kepada sudut IX (sembilan) atas dasar mufakat kesemua suduik dalam persukuan Nagari Pauh Sangik. Perjuangan untuk melepaskan diri dari Pemerintahan Kubang/kecamtan Guguk ini tidak putus-putusnya dilakukan oleh Ninik Mamak pemangku Adat Nagari Pauh Sangik, pada tahun 1932 Ninik Mamak pemangku Adat Nagari Pauh Sangik etap memperjuangkan agar Nagari Pauh Sangik dikembalikan ke bawah naungan Lareh Nan Panjang (kecamatan Payakumbuh) sedangkan pada waktu itu Nagari Kubang diperintahi oleh Dt.Indo Marajo nan Balosuang, dalam hal ini angku kapalo Kubang tersebut melaporkan kejadian itu kepada Pemerintahan Belanda sehingga badan pelopor perjuangan dari Nagari Pauh Sangik ini ditahan atau ditansikan oleh Pemerintah Belanda, orang-orangnya adalah sebagai berikut :
1.      K. Dt.Majo Bosar Baserong
2.      S. Dt.Mongguang Sati
3.      T. Dt.Kayo Mudo
4.      K. Dt.Runciang
Walaupun Ninik Mamak Nagari Pauh Sangik tersebut dipenjarakan oleh Belanda tapi perjungan ini tidak padam dari pada Ninik Mamak pemangku Adar Nagari Pauh Sangik, diwaktu itu hanyalah pemerintahan dibawah naungan Kenagarian Kubang tapi pelaksanaan pernikahan tetap dilaksanakan oleh Wali Hakim (P3NTR) Pauh Sangik arti kata pelaksanaan pernikahan anak Nagari Pauh Sangik tetap dilaksanakan di Nagari Pauh Sangik bukan di Nagari Kubang dan Ninik Mamak yang akan di nobatkan (diperolehkan) tidak mintak izin ke Kubang, lebih dahulu hanya cukup dengan pelaksanaan Pucuak Adat Nagari Pauh Sangik unutk memusyawarahkannya dengan seluruh Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan juga semua uang puntiang hanya dipakai untuk keperluan atau kepentingan Pemangku Adat Nagari Pauh Sangik saja bukan diserahkan kepada Pemerintah Nagari Kubang.
Setelah Pemerintahan Belanda kalah oleh Jepang maka pemuka-pemuka masyrakat Nagari Pauh Sangik mulai bergerak kembali guna memperjuangkan Pemerintahan Nagari Pauh Sangik untuk bebas dari Pemerintahan Kubang dan pada masa penjajahan Jepang kalah oleh sekutu dan mengaku kalah pada tanggal 14-08-1945, pada saat ini peluang bagi Nagari Pauh Sangik.
Pada tahun 1950 di adakan Batagak Penghulu Ninik Mamak Nagari Pauh Sangik dengan jumlah anggota Batagak Penghulu sebanyak 13 orang Ninik Mamak Nagari Pauh Sangik. K. Dt.Rajo Penghulu ini menjadi Wali Nagari selama 10 tahun pada bulan Agustus tahun 1960 diadakan pemilihan Wali Nagari kedua dan terpilihlah pada saat itu Ismail Dt.Rajo Nan Tago sebagai Wali Nagari kedua.
Pada tahun 1963 masa Pemerintahan S.O.B ditempelkan Pemerintahan Nagari Pauh Sangik ke Nagari Suayan waktu itu hanya Pemeritahan yang digabungkan sedangkan masalah Adat Istiadat tidak pernah digabungkan ke Suayan dan segala kegiatan perkainan tetap dilaksanakan oleh P3 NTR Pauh Sangik yang bertanggung jawab langsung kepada KUA kecamatan Payakumbuh dan begitu juga tentang kerapatan Adatnya tetap ada di Pauh Sangik dan setiap Mubes LKAAM Sumatra Barat tetap ada utusan dari Pauh Sangik.
1.      Pada mubes Ninik Mamak Pamangku Adat sekabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 18 s/d 19 Oktober 1966 yang sebagai panitia pelaksanaan waktu itu :
            Ketua                                                  : N.Dt.Sati Nan Balapiah
            Sekretaris                                            : Kamardi Rais Dt.P.Simuliah
            Utusan dari KAN Pauh Sangik          : K.Dt.Rajo Panghulu
2.      Pada sidang pleno kedua Lembaga Kerapatan Adat Alam MinangKabau Sumatra Barat pada tanggal 25 s/d 28 Januari 1967 di Padang Panjang yang sebagai panitia pelaksana waktu itu :
Ketua                                        : Drs.Mawardi Junus Dt.Rajo Mangkuto
Sekretaris                                  : S.Sutan Rajo Suleman
Utusan dari KAN Pauh Sangik : K.Dt.Rajo Panghulu
Disaat ini Pemerintahan Nagari Pauh Sangik terdapatlah menjai dua Jorong yaitu Jorong Pauh Sangik dan Jorong Ambacang Kunyik. Pada tahun 1983 dengan lahirnya UU Pemerintahan yang terbaru maka Jorong yang disebut sebagai perpanjangan tangan Pemerintahan Nagari diijadikan sebagai Pemerintahan Desa, maka pada saat itu terjadilah dua Pemerintahan Desa di Pauh Sangik yaitu :
1.      Desa Ambacang Kunyik yang di pimpin oleh seorang kepala desa Basrul Dahnir Dt.Runciang
            Desa Ambacang Kunyik pada saat ini dibagi menjadi dua dusun yaitunya :
a.       Dusun Kampung Baru
b.      Dusun Ambacang Kunyik
2.      Desa Pauh Sangik yang di pimpin oleh seorang Kepala desa Lanizar
            Desa Pauh Sangik pada saat tu dibagi menjadi tiga dusun yaitu :
a.       Dusun Lereng Kubu
b.      Dusun Datar
c.       Dusun Rosam
Pada tahun 90 terjadi lagi penggabungan Desa, maka Desa Pauh Sangik dan Ambacang Kunyik di gabung menjadi satu Desa, dengan kesepakatan Pemangku Adat Nagari Pauh Sangik bersama dengan pemuka masyarakat yang ada dan seluruh lapisan masyarakat, maka pada saat itu di sepakati untuk memakai nama desan dengan nama Pauh Sangik. Yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama H.Fachruddin.
Disaat ini maka dusun yang lima pada masa desa dua dan atas kesepakatan masyarakat Nagari Pauh Sangik dijadikanlah desa tersebut menjadi dusun yaitunya           :
1.      Dusun Pauh Sangik
2.      Dusun Ambacang Kunyik
Disaat tahun 1997 diadakan pemilihan kepala desa Pauh Sangik yang kedua, maka terpilihlah Drs.Syukri Nur sebagai kepala desa. Pada tahun 2000 terjadilah kembalinya desa Pauh Sangik oleh Bapak Bupati Lima Puluh Kota Bapak Alis Marajo Dt.Sori Marajo. Pada tahun 2001 terjadilah perubahan status Pemerintahan baliak banagari sesuai dengan Perda No.1 Tahun 2001, maka terjadilah kembalinya Desa Pauh Sangik menjadi wilayah Pemerintahan Nagari Suayan dan atas berkat Rahmat Allah serta perjuangan dari Pemuka Adat, Pemuka Agama dan Pemuka Masyarakat Nagari Pauh Sangik dan dikabulkanlah Pemekaran Nagari Pauh Sangik pada tahun 2002 dan sebagai pejabat sementara Wali Nagari dijabat oleh Drs.Syukri Nur.
Pada tahun 2003 dipilihlah Wali Nagari Difinitif dengan cara Pemilihan Langsung oleh penduduk Nagari  dan terpilihlah Laimarnis sebagai Wali Nagari pertama semenjak pemekaran Nagari Pauh Sangik dan pada tanggal 9 April 2006 diresmikan Pasar Tradisional Nagari Pauh Sangik.

B.     Letak Geografis Nagari dan Jorong (Serta Peta Wilayah)
1.      Luas Wilayah
           Luas Wilayah Nagari Pauh Sangik 948,64 Ha yang terdiri dari :
a.       Tanah sawah :
1)    Sawah irigasi teknis : 40 Ha
2)    Sawah irigasi sederhana : 53 Ha
3)    Sawah tadah hujan : 15 Ha
4)    Sawah irigasi desa : 40 Ha
b.       Tanah kering :
1)    Tegal/ladang : 117,5 Ha
2)    Pemukiman : 4,41 Ha
3)    Pekarangan : 8,5 Ha
c.       Tanah perkebunan :
1)    Tanah perkebunan rakyat : 67 Ha
2)    Tanah perkebunan perrangan  84,7 Ha
d.      Tanah fasilitas umum
1)    Kebun desa : 0,50 Ha
2)    Sawah desa : 0,25 Ha
3)    Lapangan olahraga : 1,24 Ha
4)    Perkantoran Pemerintah : 1 Ha
5)    Tempat pemakanan Nagari/umum : 1 Ha
6)    Bangunan sekolah : 2 Ha
7)    Fasilitas pasar : 0,25 Ha
8)    Jalan : 0,05 Ha
e.       Tanah hutan :
1)    Hutan adat : 175 Ha
2)    Hutan asli : 75,32 Ha
3)    Hutan buatan : 125 Ha
4)    Hutan rakyat : 137,29 Ha
2.      Batas nagari
a.       Nagari Pauh Sangik mempunyai batas-batas sebagai berikut
1)      Sebelah Utara : jorong Siamang Bunyi kenagarian Kubang kecamatan Guguk dan jorong Soriak Suliki kecamatan Suliki
2)      Sebelah Barat : Nagari Kamang Mudiak kecamatan Magek kabupaten Agam
3)      Sebelah Selatan : Nagari Suayan kecamatan Akabiluru
4)      Sebelah Timur : Nagari Simpang Sugiran kecamatan Guguk
b.      Jumlah dan nama jorong
1)   Jorong Pauh Sangik
2)   Jorong Ambacang Kunyik
c.       Kondisi wilayah
1)   Nagari Pauh Sangik mempunyai curah hujan rata-rata 2200 Mm
2)   Jenis tanaman :
a)    Tanah sawah : padi
b)   Tanah bukit : karet, kakao, kopi, cengkeh, durian dll
c)    Tanah pekarangan : kelapa, pisang dll
3)   Jumlah hewan :
a)         Sapi : ± 193 ekor
b)        Kerbau : ± 66 ekor
c)         Anjing : ± 298 ekor
d)        Kambing : ± 4 ekor
e)         Kucing : ± 310 ekor
f)         Ayam ras : ± 8760 ekor
g)        Ayam kampung : ± 2275 ekor
h)        Itik/bebek : ± 317 ekor
i)          Kelinci : ± 7 ekor
j)          Puyuh : ± 0 ekor
k)        Angsa : ± 9 ekor
l)          Beruk  ± 3 ekor

C.    Struktur Kependudukan
1.      Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Jumlah seluruh penduduk pada Desember 2015 adalah 1500 orang yang terbagi dalam dua jorong yang berada di kenagarian Pauh Sangik
a.       Jorong Pauh Sangik, jumlah penduduk 652 orang dengan uraian sebagai berikut :
1)     Jumlah penduduk laki-laki : 320 orang
2)     Jumlah penduduk perempuan : 332 orang
3)     Jumlah KK : 210
b.      Jorong Ambacang Kunyik, jumlah penduduk 885 orang terdiri dari
1)      Jumlah penduduk laki-laki : 443 orang
2)      Jumlah penduduk perempuan : 415 orang
3)      Jumlah KK : 312
2.      Keadaan Penduduk menurut Agama
Pada Nagari Pauh Sangik masyarakat menganut 100% agama Islam.Pada masyarakat Jorong Pauh Sangik Kenagarian Pauh Sangik jika ada kegiatan keagamaan yang diadakan misalnya di mesjid, masyarakat Jorong Pauh Sangik Kenagarian Pauh Sangik sangat antusias untuk mengikuti acara dalam kegiatan keagamaan tersebut. Anak-anak di jorong Pauh Sangik ini juga dituntun oleh orang tua mereka untuk lebih giat belajar Agama dibandingkan belajar umum. Itu makanya masyarakat di jorong Pauh Sangik lebih berambisi menyekolahkan anaknya di sekolah agama dibandingkan sekolah umum.
3.      Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian
a.       Tani                       : 249 orang
b.      PNS                       : 38 orang
c.       Wiraswasta            : 124 orang
d.      Rumah tangga       : 360 orang
4.      Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
a.       Tidak sekolah                                : 20 orang
b.      Tidak/belum tamat SD      : 278 orang
c.       Tamat SD                          : 513 orang
d.      Tamat SLTP                                  : 288 orang
e.       Tamat SLTA                                 : 309 orang
f.       Akademik/Diploma/Sarjana          : 92 orang

D.    Sarana dan Prasarana
1.      Mesjid                                     : 1 buah
2.      Mushola                                  : 2 buah
3.      SD                                           : 2 buah
4.      Puskesri                                   : 1 buah
5.      Kantor Wali jorong                 : 1 buah
6.      Lap. Bola Volly                      : 1 buah
7.      Lap. Bola Kaki                        : 1 buah


BAB III
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN
A.    Potensi Masyarakat
1.      Bidang Sosial Keagamaan
Kehidupan beragama di wilayah Nagari Pauh sangik sangat baik ini dapat dilihat dengan adaanya wirid pengajian, adanya anak-anak masyarakat yang diikuti serta dalam kegiatan Babalik Basurau yang dilaksanakan oleh 4 surau yang ada di kenagarian Pauh Sangik yang pusak kegiatan Baballik Basurau dilaksanakan di TPA Mushalla An-Nur yang berada di jorong Pauh Sangik dan TPA Al-Ihsan yang berada di Jorong Ambacang Kunyik.
2.      Bidang Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam di Nagari Pauh Sangik adalah hasil bumi berupa padi, perkebunan kopi, dan lahan hutan seperti Lahan Karet dan lahan Getah Pinus. Dahulunya ada bukit Permata yang di olah oleh masyarakat Nagari Pauh Sangik tetapi sekarang tidak di olah lagi karena bisa merusak Alam.
3.      Bidang Sosial Ekonomi
Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dalam bidang ekonomi juga nampak adanya peningkatan taraf hidup dan inkam perkapita walaupun tidak signifikan. Harga barang kebutuhan sehari-hari khususnya 9 bahan pokok harganya tetap terkendali dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Adanya bantuan-bantuan dari pemerintah baik dalam program Raskin dan Jamkesmas serta Jamkesda yang sudah tertata sistem penyalurannya pada keluarga tidak mampu (miskin) namun demikian hal ini mempunyai dua dampak di suatu sisi berdampak positif sehingga masyarakat bisa akat juga berdampak negatif karena masyarakat menjadi lebih malas untuk berusaha dan juga menimbulkan sedikit keirian arga yang tidak dapat bantuan. Namun dari semua itu pemerintah Nagari sudah mencoba mengatasinya sehingga masyarakat bisa memahaminya.
Dengan adanya program PNPM Mandiri pedesaan khususnya di bidang simpan pinjam serta adanya dana Credit Micro dan PUAP (Pengembangan Agro Bisnis Pedesaan) yang bisa dinikmati masyarakat pencari modal usaha kecil menengah tanpa jaminan dan bunga sangat lunak sehingga mempercepat putaran bisnis/ekonomi di Nagari.
Potensi sektor ekonomi unggulan Nagari Pauh Sangik terbagi atas dua yaitu:
a.       Sektor Pertanian
Untuk sektor pertanian padi sangat baik karena wilayah Nagari Pauh Sangik hampir seluruh lahan pertanian ditanami oleh padi
b.      Perkebunan
Untuk sektor perkebunan yang paling unggul di Nagari Pauh Sangik adalah karet dan Kakao hampir seluruh tanah perkebunan yang ada di wilayah Nagari Pauh Sangik sudah ditanami dengan karet dan kakao ini.
4.      Bidang Sumber Daya Manusia
Adanya  usaha pertenakan ayam yang mempunyai 20 karyawan dan PNS yang berkisaran sebanyak 38 orang.
5.      Potensi Budaya Lokal
Potensi budaya lokal yang ada di Nagari Pauh Sangik adanya situs Menhir Peninggalan Nenek moyang Zaman Dahulu Kala, terdapat 2 tugu menhir di Nagari Pauh Sangik. Yang satu terletak di Jorong Pauh Sangik bertempat di halaman Puskesri (puskesmas Nagari) dan yang satu nya lagi terletak di Jorong Ambacang Kunyik. 

B.     Permasalahan Masyarakat
1.      Aspek Sosial
Dalam aspek sosial, masih kurangnya semangat kebersamaan yang terdapat dalam diri masyarakat, hal ini terlihat dari masih kurangnya semangat gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar terutama Kantor Jorong dan daerah sekitar Mesjid.
2.      Aspek Keagamaan
Kegiatan keagamaan kurang berjalan dengan baik itu bisa dilihat dari kurangnya kemauan warga sekitar untuk melangkahkan kaki ke Mesjid maupun ke Mushallah terutama para Pemuda-Pemudi karena kesibukan masing-masing. Sehingga Mesjid tidak terlalu ramai oleh warga.
3.      Aspek Ekonomi
Sebagian besar masyarakat tidak mempunyai mata pencaharian sampingan, mereka hanya terfokus pada satu pekerjaan seperti petani (sawah) atau berkebun sehingga kebutuhan mereka kurang tercukupi.
4.      Aspek Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Penduduk  jorong Pauh Sangik kebanyakan tamatan SD dan SMP serta ada juga yang tidak sekolah, hal ini disebabkan oleh masalah ekonomi. Diantara mereka menganggap bahwa sekolah itu tidak penting, karena mereka tidak melihat kelebihan dari orang yang sudah tamat kuliah dan bekerja, namun pendapatan dari pekerjaan mereka tidak seberapa seperti guru honor dan karyawan wali nagari dibanding pendapatan mereka yang tidak sekolah.
Meskipun demikian, namun banyak juga diantara masyarakat jorong Pauh Sangik yang juga peduli dengan pendidikan, dibuktikan dengan banyak juga dari masyarakat jorong Pauh Sangik yang Sarjana dan bekerja ditempat yang layak. Tentunya masyarakat yang sampai ke tingkat sarjana tersebut adalah orang yang memang digolongkan keluarga yang mampu.
5.      Aspek Budaya
Dari segi budaya seperti cara berpakaian sehari-hari, masyarakat jorong Pauh Sangik sudah mencirikan muslim yang taat. Secara umum dari masyarakat Pauh Sangik sudah menutup aurat terutama bagi perempuan, sudah berjilbab pada umumnya, meskipun masih ada sebagian kecil dari masyarakat yang masih belum memakai jilbab. Dalam hal kesenian, masyarakat jorong Pauh Sangik kurang berminat dengan kesenian daerah. Selama disini kami tidak pernah melihat masyarakat disini memainkan alat musik daerah maupun kesenian daerah lainnya.

C.    Program Kerja
1.      Program Utama
Dalam pelaksanaan KKN IAIN Batusangkar angkatan I Tahun 2016 ini, kegiatan dan program mahasiswa 80 % difokuskan kepada aspek penguatan partisipasi masyarakat dalam kehidupan keberagaman, yakni:
a.       Peningkatan pengelolaan masjid/mushalla dan surau dalam berbagai potensinya (seperti: administrasi, keuangan, mading, kultum subuh, pembukuan, lazis, kurikulum/silabi dakwah, perpustakaan, manajemen masjid yang profesional, dan lain-lain).
b.      Peningkatan pengelolaan TPA/TPSA dan MDA (seperti: administrasi, manajemen, kurikulum/silabi, bimbingan hafizh, shalat jenazah, asmaul husna, pidato, metode dan strategi pembelajaran, media pembelajaran, perpustakaan, dan lain-lain ).
c.       Peningkatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang keagamaan (seperti: BKMT, pengajian rutin, PHBI, wirid yasinan, remaja masjid, didikan subuh, bimbingan belajar, penyuluhan kesehatan, pengkaderan iman & khatib, praktek penyelenggaraan jenazah, dan lain-lain).
d.      Pembinaan generasi muda melalui berbagai kegiatan, antara lain : penyelesaian masalah remaja melalui konseling remaja, pembinaan kegiatan remaja mesjid, didikan subuh, pelatihan kepemimpinan, dan manajemen organisasi kepemudaan, penyuluhan dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba (narkotika, psikotropika dan obat berbahaya lainnya), dan lainnya.
2.      Program Pendukung
Adapun kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2013, yang diberi bobot 20 % meliputi kegiatan sebagai berikut :
a.    Administrasi Nagari/ Jorong/ Kampung
b.    Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
c.    Olahraga
d.   Kepemudaan
e.    Kesenian tradisional dan atau Islami
f.     Kesehatan
g.    PKK
h.    Pramuka
i.      PHBN
j.      Sarana dan prasarana
k.    Dan lain-lain



BAB IV
REALISASI PROGRAM/KEGIATAN
A.    Program Utama
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan  TPA/TPSA dan MDA
1.      Pembenahan Administrasi
a.         Kondisi Awal
Di jorong Pauh Sangik ada satu Mushallah/TPA yaitu Mushallah An-Nur,Mushallah tersebut tempat anak-anak menuntut Ilmu,dan mengajar Tahfiz dll,Mushallah tersebut perlu cukup dibenahi, Meskipun demikian, tetapi belum menjadi perhatian masyarakat Pauh Sangik sepenuhnya.
b.         Kondisi yang Diharapkan
Melihat kondisi seperti ini, yaitu kurang nya perhatian masyarakat untuk Mushallah tersebut timbul inisiatif penulis untuk memperkenalkan kemudian membiasakan Manajemen yang bagus di Mushallah tersebut., Contohnya pembenahan Arsip-arsip (Surat keluar dan Surat Masuk) di Mushallah tersebut, Penulis mengharapkan di Mushalla tersebut lebih di perhatikan lagi manajemennya, karena dengan manajemen yang bagus tentu tujuan ynag diharapkan pengurus mushallah tersebut akan tercapai.
c.          Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
Dalam kegiatan yang satu ini penulis melakukan prosesnya dengan satu cara, yaitu di TPA, Penulis Mengajarkan kepada pengurus tentang Manajemen yang bagus, contohnya dalam memenej salah satu Program di Mushallah tersebut yaitu mengatur jadwal piket, Membuat Absen untuk para Santri di TPA  tersebut, dan membuat jadwal Pelajaran, dan Alhamdulillah Program yang disarankan tersebut berjalan dengan lancar. Dan muda-mudahan program terbut berlanjut untuk kedepannya.
d.         Kendala yang Dihadapi dan Solusi yang Dilakukan
Untuk kendala yang penulis hadapi dalam membuat Program tersebut adalah membuat Absen, karena data dari para santri tersebut belum begitu lengkap, secara otomatis penulis hanya mampu membuat Absen tersebut dengan data yang tidak lengkap.



B.     Program Pendukung
1.      Administrasi Nagari/Jorong
a.         Kondisi Awal
Melihat kondisi Kantor Nagari sekarang memprihatinkan, karena dalam keadaan sekarang, kantor wali nagarinya dalam tahap renovasi, Manajemen/ Administrasi di Kantor Wali Nagari  tidak begitu buruk, penulis lihat arsip-arsipnya begitu tersusun rapi, dan begitupun dengan Surat Masuk dan Keluarnya, dan di lihat dari segi keuangannya juga sudah tersusun rapi.
b.         Kondisi yang Diharapkan
Dari sekian banyak Kelebihan dari Manajemen Kantor Wali Nagari  tersebut tentu ada kekurangannya, yaitu dari segi kedisiplinannya, seharusnya kedisiplinan staf kantor tersebut harus diperhatikan lagi, karena hal tersebut adalah bagian  yang sangat penting dari Manajemen. 

c.          Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
Dalam kegiatan yang satu ini penulis melakukan proses Manajemennya yaitu Planning, Organizing, Actuanting dan Cntrolling (POAC). Dengan menerapkan POAC ini tentu tujuan dari Kantor tersebut akan tercapai.

d.         Kendala yang Dihadapi dan Solusi yang Dilakukan
Dalam kegiatan ini penulis tidak menemukan Kendala.
                                                                                                           


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan program kerja yang telah dirancang dan laksanakan di jorong Pauh Sangik Kenagarian Pauh Sangik sebagai program kuliah kerja nyata (KKN), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.       Jorong Pauh Sangik adalah suatu daerah yang masyarakatnya umumnya bermata pencarian sebagai petani dan berkebun, hasil pertanian dan perkebunan yang dihasilkan adalah padi, karet, getah pinus, cabe, dan sayur-sayuran.
b.      KKN merupakan pengabdian pada masyarakat dengan bekal ilmu yang sudah diperoleh selama ini, selain itu KKN adalah salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
c.       Pelaksanaan Kuliah kerja Nyata ini dilaksanakan selama lebih kurang 40 hari yang dimulai tanggal 18 Juli sampai tanggal 25 Agustus 2016 sudah berjalan dengan baik dan lancar.
d.      Program yang direncanakan sebagian besar sudah penulis laksanakan, namun ada beberapa program yang belum terlaksana, karena ada berbagai kendala yang penulis hadapi.

B.     Rekomendasi
Sehubungan telah selesainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dibuatnya laporan ini dengan menggambarkan kondisi di lapangan, maka disini penulis menyarankan:
a.       Kami berharap semoga apa yang telah kami lakukan untuk kemajuan jorong Pauh Sangik kenagarian Pauh Kecamatan akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilanjutkan serta apa yang belum dapat kami realisasikan masyarakat jorong Pauh Sangik beserta pemerintahan dapat melanjutkannya.
b.      Untuk mahasiswa KKN, jadikanlah pengalaman selama mengikuti kegiatan KKN sebagai pembelajaran dan pengalaman berharga, selain itu jadikan sebagai motivasi untuk menjadi lebih maju dimasa yang akan datang serta memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk hidup bermasyarakat.
c.       Untuk mahasiswa KKN di masa yang akan datang, hendaklah lebih membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup bermasyarakat, sehingga pada saat terjun kelapangan tidak mengalami kesulitan.


DAFTAR LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar